Berita Noos•
Berikan semut dosis kafein dan mereka akan mencapai tujuannya lebih cepat. Bukan dengan berlari lebih cepat, tapi dengan memilih jalur yang lebih cepat. Oleh karena itu, kafein tampaknya memberikan efek positif pada kemampuan belajar mereka. Hal inilah yang ditemukan para ilmuwan dalam studi baru yang dipublikasikan di jurnal ilmiah iSains.
Untuk mengukur efek kafein dengan tepat, para peneliti menggunakan jumlah kafein yang berbeda, dan kelompok kontrol tidak menerima kafein sama sekali. Dengan dosis rata-rata kafein – setara dengan sekaleng minuman berenergi untuk manusia – semut rata-rata melakukan perjalanan 38% lebih cepat.
Dan semakin cepat: setelah empat kali latihan, mereka hanya membutuhkan waktu 54 detik untuk menyelesaikan kursus yang awalnya memakan waktu lima menit.
Dengan lebih sedikit kafein, semut mencapai peningkatan waktu sekitar 28% per latihan, sedikit lebih sedikit, yang berarti bahwa setelah empat latihan mereka membutuhkan rata-rata 1 menit dan 53 detik untuk menempuh rute tersebut. Tanpa stimulan tidak ada efek belajar sama sekali. Hal yang sama berlaku untuk jumlah kafein yang sangat tinggi: waktunya juga tidak berkurang.
Penelitian tersebut dilakukan terhadap semut wabah Argentina, salah satu spesies semut asal Amerika Selatan yang ditemukan di seluruh dunia, termasuk Belanda, sejak tahun 1976. Spesies invasif ini sangat sukses sehingga menjadi ancaman bagi banyak spesies hewan asli. Di Belanda, semut jalanan dan semut jintan hitam tidak dapat menghentikan laju semut dengan baik.
Serangga semut pada racun
Pemberian kafein bukan bertujuan untuk membuat semut patah semangat, namun justru mendorong mereka agar lebih cepat mengonsumsi umpan yang mengandung racun. Sejauh ini pemberian umpan belum terbukti menjadi strategi yang efektif karena semut meninggalkannya sebelum memakannya dalam jumlah banyak. Mereka mungkin segera menyadari bahwa itu mengandung racun.
“Kami berharap dengan menambahkan kafein, semut akan lebih cepat merekrut semut lain untuk memakan racun tersebut, bahkan sebelum mereka menyadari bahwa semut tersebut mengandung racun tersebut,” kata Henrique Galanti, salah satu peneliti. “Kami yakin ini adalah cara efektif untuk membuat semut memakan lebih banyak racun.”
Para peneliti saat ini sedang mengujinya untuk pertama kalinya di luar laboratorium, di lingkungan alami di Spanyol. “Semut sebenarnya memakan lebih banyak umpan, seperti yang kami perkirakan,” kata Gallant. Namun hasil tersebut belum dianalisis. Perlu juga dilihat apakah kafein tidak memberikan efek negatif terhadap efek racunnya.
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita