Berita Noos•
Seorang warga negara Jerman dijatuhi hukuman mati di Belarus bulan lalu. Pria berusia 29 tahun, Rico Krieger, dilaporkan dihukum karena berbagai kejahatan, termasuk terorisme dan aktivitas tentara bayaran.
Ini adalah pertama kalinya seseorang dihukum karena aktivitas tentara bayaran di negara tersebut. Dia menulis Organisasi hak asasi manusia Belarusia Viasna yang pertama kali melaporkan berita hukuman mati Krieger.
Menurut organisasi tersebut, Krieger bekerja untuk Palang Merah Jerman. Ia juga disebut-sebut pernah bekerja sebagai penjaga keamanan bersenjata di Kedutaan Besar AS di Berlin. Reuters melaporkan bahwa halaman LinkedIn pria tersebut memuat foto dirinya di samping bendera Ukraina.
Penentangan terhadap hukuman mati
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan pihaknya mengetahui kasus tersebut dan mengatakan pihaknya melakukan kontak erat dengan pihak berwenang Belarusia mengenai nasib warga Jerman tersebut.
“Kementerian Luar Negeri dan Kedutaan Besar di Minsk memberikan dukungan konsuler kepada orang yang bersangkutan dan bekerja secara ekstensif dengan pihak berwenang Belarusia atas namanya.” Kementerian juga mengatakan pihaknya sangat menentang hukuman mati.
Pintu tertutup
Menurut Viasna, persidangan sebagian besar berlangsung secara tertutup. Pihak berwenang Belarusia dilaporkan menuduh Krieger sebagai penyebab ledakan tersebut. Resimen Kalinosky, yang terdiri dari orang-orang buangan Belarusia yang berperang melawan Rusia di Ukraina, juga dikatakan berperan dalam kasus ini.
Pada tanggal 24 Juni, Krieger dijatuhi hukuman mati oleh regu tembak. Ada ketidakpastian mengenai nasibnya. Pihak berwenang Belarusia belum mengomentari kasus ini.
Belarus menjadi satu-satunya negara di Eropa yang masih menerapkan hukuman mati.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark