SpaceX akan meluncurkan empat satelit Badan Antariksa Eropa (ESA) untuk pertama kalinya. Ini adalah satelit navigasi dari jaringan navigasi Galileo. SpaceX meluncurkan satelit karena roket Ariane 6 milik Badan Antariksa Eropa belum selesai.
Rencananya sebenarnya roket Ariane 6 akan menempatkan satelit ke orbit Bumi. Namun pembangunan rudal ini tertunda. Diperkirakan belum siap untuk peluncuran pertamanya sebelum tahun depan. Artinya ESA tidak dapat meluncurkan materinya sendiri saat ini.
Perusahaan Elon Musk menulis bahwa perjanjian telah diselesaikan dengan SpaceX Jurnal Wall Street. Negara-negara anggota UE dan Komisi Eropa masih harus memberikan persetujuan akhir.
Satelit diluncurkan dari wilayah AS. Satelit Galileo sebelumnya diluncurkan dari Kazakhstan dan Guyana Perancis. Roket Soyuz Rusia dan kemudian sistem Ariane 5 milik Badan Antariksa Eropa pertama kali digunakan untuk tujuan ini.
Eropa telah berdiskusi dengan SpaceX dan United Launch Alliance selama beberapa waktu tentang peluncuran satelit Galileo. Alternatifnya adalah menggunakan roket Soyuz lagi, meskipun hal itu tidak lagi menjadi pilihan setelah Eropa menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas invasi mereka ke Ukraina.
Roket Ariane 5 terakhir mengudara pada bulan Juli. Rencananya penerus Ariane 6 sudah siap, namun pembangunannya terkendala masalah. Pada akhirnya, peluncuran rudal baru ini seharusnya lebih murah dibandingkan pendahulunya. Namun, ia tidak memiliki keunggulan dibandingkan roket Falcon 9 milik SpaceX. Bahkan lebih murah dan bisa mendarat lagi setelah diluncurkan.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita