BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Spek kue dan musik, tapi tidak ada seragam pada peringatan ‘dekolonial’ Indonesia

Spek kue dan musik, tapi tidak ada seragam pada peringatan ‘dekolonial’ Indonesia

Sebuah ruangan bernuansa abu-abu, itulah penyelenggara Peringatan Kolonial Indonesia Belanda. Rasa sakit yang dirasakan para veteran adalah bagian darinya, tetapi: “Ini tentang warga sipil, mereka adalah korban pertama perang.”

AT5

Siapa pun yang menghadiri peringatan di Dam Square dan satu hari kemudian di Olympiablin tidak akan menyadarinya pada awalnya. Namun jika dilihat lagi, tidak ada bendera yang berkibar dan tidak ada tentara atau tentara berseragam di Tugu Peringatan Hindia Belanda di Amsterdam Selatan.

Korban pertama

“Ini tentang warga negara,” jelas pendiri Benjamin Catton. “Mereka adalah korban pertama perang.” Bukan berarti veteran tidak diterima, tambahnya. “Pasti ada tempat untuk cerita mereka.” Catan mengatakan hal yang sama berlaku untuk tentara yang berjuang untuk KNIL. Tentara Kerajaan Hindia Belanda berperang melawan kemerdekaan Indonesia pada tahun-tahun pasca-Perang Dunia II. “Kakek saya juga seorang prajurit KNIL.”

Beberapa tentara yang berperang di Indonesia atas nama pemerintah Belanda merasa bahwa cerita mereka tidak mendapat tempat. Peringatan Hindia di Dam Square bahkan pada hari Selasa menunjukkan bahwa upacara peletakan karangan bunga di sana akan ‘dibatalkan’ oleh pemerintah kota.

AT5

Walikota menolak tuduhan bahwa pemerintah kota bertekad membatalkan peringatan bendungan. “Saya kira peringatan itu bisa berlangsung dengan leluasa,” jawab Halsema merendah. Walikota membalas telepon setelah jelas bahwa Palmyra Westerling akan berbicara di Dam Square. Ayahnya, Kapten KNIL Raymond Westerling, memimpin eksekusi singkat di Indonesia.

Bertanggung jawab

Dalam sambutannya, Halsema tidak menyebut nama Westerling, namun menegaskan bahwa veteran KNIL kerap mengatasnamakan pemerintah Belanda. “Perlahan, pemerintah Belanda mengambil lebih banyak tanggung jawab politik dan administratif atas penderitaan yang ditimbulkan Belanda terhadap rakyat Indonesia.”

READ  RW Racing GB tanpa Barry Baltus selama Grand Prix Argentina

Halsema menyerukan diskusi lanjutan tentang kolonialisme, pendudukan, dan tahun-tahun perang Indonesia. “Tahun-tahun itu […] Ciptakan jalinan kesedihan, rasa sakit, dan loyalitas yang saling bertentangan.”