Berita Noos•
Perdana Menteri Irlandia Varadkar mengakui kekalahannya dalam referendum dua amandemen konstitusi. Hasilnya belum keluar, namun sudah jelas bahwa para pemilih menolak rencana tersebut. “Tugas kami adalah mendapatkan mayoritas untuk memilih ya, dan kami jelas gagal melakukannya,” kata Varadkar.
Perubahan pertama terdiri dari amandemen yang memperluas definisi keluarga. Konstitusi saat ini menetapkan bahwa pernikahan adalah fondasi keluarga. Amandemen yang disetujui oleh pemerintah menyatakan bahwa hubungan jangka panjang lainnya juga bisa menjadi fondasi sebuah keluarga.
Perubahan kedua adalah amandemen yang mengatur bahwa tidak hanya ibu yang harus merawat anggota keluarga yang sakit dan anggota keluarga yang cacat, tetapi juga anggota keluarga lainnya.
Partai-partai terbesar di parlemen, termasuk partai oposisi terbesar Sinn Féin, telah mendukung perubahan konstitusi, namun para pemilih berpendapat berbeda. Pada pukul 6 sore (waktu Belanda), lebih dari 65% pemilih memberikan suara menentang amandemen tersebut.
Referendum ini diadakan pada hari Jumat, dan bukan merupakan suatu kebetulan pada Hari Perempuan Internasional. Pada hari-hari sebelumnya, kritik semakin meningkat karena kata-kata amandemen tersebut terlalu samar-samar.
Misalnya, konsep “hubungan berkelanjutan” belum didefinisikan lebih lanjut. Para pemilih juga melihat Amandemen Kedua sebagai pertanda bahwa pemerintah akan memberikan lebih sedikit dukungan untuk pengasuh informal.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark