BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tawfiq Hidayat: Kementerian Olahraga penuh dengan tikus koruptor

Tawfiq Hidayat: Kementerian Olahraga penuh dengan tikus koruptor

Legenda bulu tangkis Indonesia Taufik Hidayat mengklaim Kementerian Olahraga di Asia Tenggara penuh dengan “tikus” korup.

Diterbitkan: 14 Mei 2020 pukul 21.24 IST

Tawfiq Hidayat yang membantah mengetahui uang tersebut merupakan suap, mengaku bahwa pejabat kementerian biasa menggelapkan dana melalui program olahraga.

Seorang legenda bulu tangkis Indonesia mengklaim bahwa kementerian olahraga di Asia Tenggara penuh dengan “tikus” korup, setelah mengakui perannya dalam kasus suap.

“Tidak peduli siapa menterinya, tetap sama,” kata Tawfiq Hedayat, pensiunan peraih medali emas Olimpiade, dalam wawancara YouTube minggu ini.

“Separuh bangunan harus dihancurkan karena terlalu banyak tikus di dalamnya.”

Pernyataan pria berusia 38 tahun itu muncul setelah dia muncul di pengadilan pekan lalu, di mana dia menyerahkan satu miliar rupee ($67.000) kepada asisten pribadi mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, yang diadili karena korupsi.

Hidayat, yang membantah mengetahui uang tersebut merupakan suap, mengaku bahwa pejabat kementerian biasa melakukan penggelapan dana melalui program olahraga.

BACA: Medali emas Olimpiade lainnya yang perlu dipertimbangkan, Carolina Marin melonjak lebih tinggi

Namun dia mengaku belum punya bukti konkrit yang mendukung tuduhan tersebut.

Kementerian Pemuda dan Olahraga tidak menanggapi permintaan komentar.

Namun media lokal mengutip Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Proto mengatakan tuduhan tersebut tidak berdasar.

“Kami hanya perlu membuktikan (dia salah) dengan melakukan tugas kami,” kata Proto.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan Hidayat harus mengajukan pengaduan resmi untuk menjelaskan tuduhannya.

Negara kepulauan ini, dengan jumlah penduduk lebih dari 260 juta jiwa, menderita korupsi di semua lapisan masyarakat, dan parlemennya secara luas dianggap sebagai salah satu lembaga yang paling terkena dampak korupsi.

READ  Presiden Indonesia menggantikan Jakarta sebagai ibu kota