BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tidak diperlukan senjata nuklir untuk mengalahkan Ukraina

Tidak diperlukan senjata nuklir untuk mengalahkan Ukraina

Putin di Forum Ekonomi Internasional di St.Petersburg

Berita Noos

Presiden Rusia Putin mengatakan perang di Ukraina tidak akan berakhir dengan perang nuklir. Menurutnya, Rusia tidak membutuhkan senjata nuklir untuk mengalahkan Ukraina.

Putin menyampaikan pernyataan tersebut di Forum Ekonomi Internasional St. Petersburg, mitra Rusia dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos. Ini merupakan sinyal terkuat dari Presiden Rusia sejauh ini bahwa konflik di Ukraina tidak akan meningkat ke tingkat nuklir.

Putin yang berulang kali mengisyaratkan penggunaan senjata nuklir selama perang, sekali lagi mengatakan opsi nuklir hanya akan muncul jika Rusia diserang. Barat sejauh ini menganggap hal ini sebagai ancaman penggunaan senjata nuklir.

Selain itu, Putin menganggap Krimea yang dianeksasi dan empat wilayah yang diduduki sebagian di Ukraina timur sebagai wilayah Rusia, dan Presiden Zelensky telah berjanji untuk merebut kembali wilayah tersebut.

Senjata nuklir

Ketika jurnalis berpengaruh Rusia Sergei Karaganov bertanya kepadanya hari ini apakah Rusia harus mengarahkan “senjata nuklirnya” ke Barat, Putin menjawab bahwa dia tidak melihat adanya kondisi yang membenarkan penggunaan senjata tersebut.

Karaganov juga bertanya-tanya apakah Rusia harus memberikan pelajaran kepada Barat mengenai Ukraina, dan membandingkannya dengan kisah alkitabiah di mana Tuhan menghancurkan kota Sodom dan Gomora karena kejahatan mereka. Putin mengatakan dia berharap dan berdoa agar dunia tidak pernah menghadapi konfrontasi nuklir. Dia menambahkan bahwa hal itu tidak diperlukan karena “angkatan bersenjata kita tidak hanya menjadi lebih berpengalaman, tetapi juga lebih efektif.”

Tampaknya pertempuran di Ukraina belum usai. Rusia mengklaim perolehan teritorial di timur laut dekat Kharkiv, namun Ukraina baru-baru ini melancarkan serangan balasan di sana. Tampaknya Ukraina kembali memperoleh kekuatan lebih besar karena mereka disuplai dengan lebih banyak senjata dari Barat, terutama dari Amerika Serikat.

Pengiriman baru ini dilakukan setelah berbulan-bulan mendapat tentangan dari Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat. Presiden Biden meminta maaf kepada Zelensky atas masalah ini kemarin saat peringatan D-Day di Normandia.