- Ditulis oleh Peter Hoskins
- Reporter bisnis
Aplikasi media sosial TikTok telah mencapai kesepakatan usaha patungan dengan raksasa teknologi Indonesia GoTo untuk menghidupkan kembali bisnis belanja online di negara tersebut.
Perusahaan yang dimiliki oleh perusahaan Tiongkok Bytedance ini berencana untuk berinvestasi lebih dari $1,5 miliar (£1,2 miliar) dalam jangka panjang di platform e-commerce terbesar di Indonesia, Tokopedia.
Pada bulan Oktober, toko TikTok ditutup di Indonesia untuk mematuhi peraturan baru di negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.
TikTok memiliki sekitar 125 juta pengguna di Indonesia.
Berdasarkan kesepakatan tersebut, TikTok akan membeli lebih dari 75% Tokopedia dan menggabungkan bisnis TikTok Shop di Indonesia dengannya.
GoTo dan TikTok juga mengatakan bahwa mereka akan mempromosikan produk-produk Indonesia di platform mereka dan membantu usaha kecil dan menengah di negara tersebut mengembangkan strategi produksi dan penjualan mereka.
Kesepakatan ini terjadi setelah pemerintah Indonesia melarang belanja online di platform media sosial untuk melindungi pedagang kecil dan data pengguna.
Banyak dari penduduk Indonesia yang berjumlah lebih dari 270 juta jiwa adalah pengguna media sosial aktif, dan mereka merupakan pasar ritel online terbesar TikTok sebelum larangan tersebut berlaku pada bulan Oktober.
Larangan ini diumumkan setelah Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pada bulan September: “Kita perlu berhati-hati terhadap e-commerce. Akan sangat baik jika ada peraturan, namun bisa menjadi buruk jika tidak ada peraturan.”
Bisnis retail online di Indonesia sedang naik daun dalam beberapa tahun terakhir. Nilai penjualan e-commerce diperkirakan akan meningkat lebih dari enam kali lipat antara tahun 2018 dan tahun depan hingga mencapai Rp 689 triliun ($44 miliar; £35 miliar), menurut bank sentral negara tersebut.
TikTok Shop telah meningkatkan pangsa pasarnya sejak diluncurkan dua tahun lalu di pasar belanja online Indonesia, yang didominasi oleh platform seperti Tokopedia, Shopee, dan Lazada.
Peraturan di Indonesia merupakan kemunduran lain bagi TikTok, yang mendapat sorotan di Amerika Serikat, Uni Eropa, dan Inggris, di mana Parlemen melarang aplikasi tersebut dari jaringannya karena masalah keamanan.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia