Tempo.co., Jakarta – Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Tony Monardo mengatakan angka kematian negara akibat penyakit virus korona masih lebih tinggi dari rata-rata dunia. Tony mengumumkan gap mencapai 0,49 persen.
Dalam rapat gabungan dengan Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Jakarta, Senin, 15 Maret, Tony mengatakan:
Berdasarkan laporan resmi di covid-19.go.idPada 14 Maret 2021, tingkat kematian adalah 2,7 persen. Ini berarti setidaknya 38.000 orang telah meninggal di lebih dari 1,4 juta kasus secara total.
Di hari yang sama, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat 2,6 juta kematian dari total 119,2 juta kasus. Persentase ini 2,2 persen lebih tinggi dari angka kematian Indonesia.
Namun, Tony mengatakan tren kasus aktif melambat dalam satu hingga dua bulan terakhir. Dari 1,4 juta orang yang terinfeksi virus di Indonesia, hingga 14 Maret, hanya 137.000 kasus atau 9,72 persen yang dilaporkan. “Kami sekarang sudah mencapai satu digit,” katanya.
Angka ini turun dari 14,7 persen sebelum 1 Januari 2021. Selain itu, lebih rendah dari rata-rata dunia yang sebesar 17,34 persen.
Dengan 1,24 juta orang pulih dari penyakit tersebut, Tony mengatakan tingkat pemulihan Pemerintah-19 secara signifikan lebih tinggi. Tarif saat ini telah meningkat dari 82,2 persen pada 1 Januari 2021 menjadi 87,58 persen. Angka tersebut berada di atas rata-rata dunia sebesar 80,4 persen.
Baca: Menteri Kesehatan mencatat tren penurunan kasus COVID-19 dalam dua bulan terakhir
Fajr Pepriando
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit