Voosh meluncur di sepanjang jalur tinggi di dermaga beton. Melalui pinggiran kota yang luas dan kemudian pabrik Toyota, Nestlé, dan Indofood yang berbentuk persegi. Saat itulah ravais (sawah) hijau pertama menyala dengan di sana-sini terdapat gubuk atau deretan pohon pisang. Di kejauhan, gunung berapi hijau tampak menonjol di langit biru. Sesekali kereta menyelam ke dalam terowongan yang gelap. Lebih baik menyebutkan ‘Kecepatan saat ini 350 km/jam’ di layar dinding karena sebagai penumpang Anda tidak akan melihat apa pun. Percakapan dapat dilakukan dengan berbisik, di sisinya terdapat koin di jendela. Misalnya, Hush menghubungkan Jakarta (34 juta penduduk termasuk asrama) dengan kota besar Bandung (11 juta) 28 kali sehari. Frekuensi itu akan meningkat menjadi 68 kali sehari pada tahun depan.
Menurut Fika Fariga, kepala kondektur berusia 25 tahun, dengan seragam barunya yang berwarna hitam dan bertopi datar, tidak ada masalah dalam perjalanannya. Bersama tujuh belas (!) rekannya, dia bertanggung jawab atas keselamatan dan kebersihan di kapal. Dia berbicara melalui penerjemah kepada pengemudi Tiongkok dan koordinator Tiongkok, yang berjalan berkeliling dengan walkie-talkie di tangan. “Masalah terbesarnya adalah layang-layang di saluran udara,” katanya sambil tertawa. ‘Polisi menyuruh anak-anak berhenti bermain di rel.’
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit