Dua hari berkabung nasional telah diumumkan di Burkina Faso. Kamis lalu, pemerintah mengatakan 41 anggota milisi sipil yang memerangi ekstremis Islam dengan dukungan pemerintah telah tewas. Milisi disergap di daerah seperti gurun di utara negara itu.
Tidak diketahui siapa yang berada di balik serangan terhadap anggota milisi. Kelompok-kelompok pejuang yang terkait dengan kelompok teroris Islam seperti Al-Qaeda dan ISIS aktif di wilayah tersebut. Mereka secara rutin melakukan penyerangan atau penyerangan terhadap pasukan pemerintah di Burkina Faso, serta di negara tetangga Mali dan Niger. Serangan bulan lalu menewaskan 53 anggota Burkinabe Marichosse.
Penyergapan pada hari Kamis mengakibatkan jumlah korban terbesar dalam satu hari bagi relawan untuk pertahanan tanah air (VDP), demikian milisi sipil disebut. VDP didirikan pada awal 2020 dan berasal dari milisi sipil lainnya. Dengan dibentuknya VDP, pemerintah dan tentara ingin mengontrol milisi sipil.
Menurut pemerintah, VEP akan menjadi kelompok pejuang yang mencakup semua dengan anggota dari semua kelompok penduduk. Namun, yang aktif terutama adalah Musi, kelompok populasi yang membentuk lebih dari setengah populasi Burkina Faso. Mereka dituduh mengobarkan kekerasan antara kelompok etnis yang berbeda di negara itu.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark