BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Ribuan orang meninggalkan Nagorno-Karabakh dan Erdogan menemui presiden Azerbaijan

Ribuan orang meninggalkan Nagorno-Karabakh dan Erdogan menemui presiden Azerbaijan

Pengungsi di Goris, Nagorno-Karabakh

Berita Noos

Di Nagorno-Karabakh, eksodus orang-orang Armenia sedang berlangsung. Hampir 5.000 pengungsi kini telah meninggalkan daerah kantong etnis Armenia. Tadi malam 1.050 pengungsi pertama tiba di Armenia. Mereka sebagian besar adalah orang sakit, orang lanjut usia, dan pengungsi.

Azerbaijan telah menguasai wilayah Nagorno-Karabakh sejak pekan lalu, setelah perang 24 jam. Sejak itu, warga khawatir menjadi korban pembersihan etnis.

Menurut pihak berwenang Armenia, hampir seluruh 120.000 penduduknya ingin meninggalkan wilayah tersebut. Hari ini mereka berjanji bahwa siapa pun yang ingin pergi akan mempunyai pilihan itu. Antara lain ingin membagikan BBM secara gratis. Sedikit yang diketahui tentang kemajuan evakuasi.

“Ini mimpi buruk,” kata seorang pengungsi yang tiba di Armenia kepada kantor berita Associated Press. “Ada banyak penembakan di desa saya. Semua orang pergi.” Warga yakin perpindahan ini berarti akhir dari daerah kantong tersebut, kata beberapa orang sebelumnya kepada NOS.

Lihat gambar perpindahannya:

Melarikan diri dari bom dan kekerasan: Warga Armenia melarikan diri dari Nagorno-Karabakh

Presiden Turki Erdogan akan membahas situasi hari ini dengan Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev. Türkiye mempunyai sejarah yang sangat sulit dengan Armenia dan telah mendukung Azerbaijan sejak runtuhnya Uni Soviet.

Armenia dapat kembali mengandalkan dukungan dari Rusia, meskipun ada juga kekecewaan di kalangan penduduk Armenia atas dukungan tersebut. Perdana Menteri Armenia Pashinyan mengatakan negaranya tidak berbuat banyak untuk melawan invasi Azerbaijan.

Kremlin menggambarkan kritik tersebut tidak tepat sasaran. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan hari ini bahwa Rusia melakukan kontak dekat dengan negara tersebut dan mengawasi evakuasi.