Bagi Zorg Schakel Enschede, koperasi di mana keempat institusi kesehatan ini berada, ini adalah pendekatan baru. Itu juga berlaku untuk wilayah ini, kata Lex Smetsers, ketua dewan direksi Livio. Dupontia. “Namun, di tingkat nasional, banyak pengalaman positif yang telah teridentifikasi.” Smetzers sendiri memiliki pengalaman pertama kali melibatkan pelajar Indonesia dalam pelayanan kesehatan di Belanda, saat itu di sebuah lembaga kesehatan di Trento. Itu berjalan sangat baik sehingga sekarang mereka berani melakukannya di Twente dan Achterhoek.
Proposal ini tentu saja menimbulkan beberapa pertanyaan. Misalnya, bagaimana dengan bahasa? Menurut Lex Smetsers, hal itu sudah dipikirkan. “Mahasiswa yang datang ke sini sudah beberapa bulan di Indonesia intensif berlatih bahasa dan budaya Belanda.”
untuk mengetes
Rekrutmen dan seleksi di Indonesia dilakukan oleh organisasi bernama Yomema. “Bagian dari ujian mencakup berbagai tes untuk memastikan bahwa keterampilan dasar siswa memenuhi persyaratan yang ditetapkan di sini, dan untuk memastikan bahwa seorang siswa dapat menangani langkah sebesar itu.”
Sesampai di sini, siswa mulai segar. “Pertama-tama mereka memulai sebagai pekerja perawatan tingkat pemula di tingkat asisten. Kemudian mereka bekerja sebagai pekerja perawatan kesehatan pribadi dan pada saat yang sama belajar sebagai perawat di pendidikan kejuruan yang lebih tinggi,” katanya. Smetzer.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit