BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Sejarah Maluku di Museum – Eemskrant.nl

Sejarah Maluku di Museum – Eemskrant.nl

Appingdam – Pameran Beta Berlayar Jauh (Saya berangkat) dapat disaksikan di Museum Stot Upstairs mulai tanggal 29 Mei. Dalam pameran ini, museum menceritakan kisah khusus masyarakat Maluku dalam workgroup Abyssinian dengan sejarah Abyssinian Maluku.

Di Abingdam, lingkungan Maluku pertama di Belanda dibangun pada akhir 1950-an. Hal ini merupakan akibat langsung dari keputusan pemerintah Belanda pada tahun 1951 untuk memulangkan beberapa tentara Maluku dari Tentara Kerajaan Hindia Belanda dan keluarganya ke Belanda karena kerusuhan politik di Indonesia.

Keluarga ditempatkan di kamp-kamp di seluruh Belanda, seperti Carol Conradbolder dan Montinge. Harapan bahwa keluarga akan segera pulang adalah hal biasa. Setelah beberapa tahun menjadi jelas bahwa tempat tinggal mereka akan permanen. Jadi pemerintah Belanda pada akhir 1950-an memutuskan untuk membuat lingkungan Maluku di berbagai kota dan desa Belanda. Pertama kali muncul pada tahun 1959 di Appingdam: Adomistrat. Saat itu yang disebut integrasi dalam dokumen resmi mulai ‘tumbuh’.

Saat ini, sebagian dari generasi ketiga masih tinggal di distrik tersebut, dengan Gereja Eben Haëzer di tengahnya telah dipugar sepenuhnya beberapa tahun yang lalu. Jadi cerita moluska adalah bagian dari sejarah biara. Pameran di Museum Stot Upstairs menceritakan kisah berdasarkan foto, fragmen film dan budaya Maluku. Pameran akan berlangsung hingga 28 Agustus.

READ  Pameran 'Ode to 60 Years of Mollunk Zilla Wormerveer' dibuka