Ger Koreman mengatur tur pemakaman di Lleistat pada Rabu 22 Juni dari pukul 18:45 hingga 21:00.
Tur ini membawa Anda melewati monumen di kuburan dan tempat kremasi.
Coroman: ‘Kerabat mengatakan atau mengatakan sesuatu tentang orang yang mereka cintai dikuburkan atau dikremasi di sana. Misalnya, ada seorang ibu yang kehilangan anaknya karena kesalahan medis. Dia menulis sebuah buku tentang itu (‘Dengan Mata Pecah’) dan membacanya di makam putranya. Ibu lain mengatakan sesuatu tentang putranya yang meninggal, di mana sebuah monumen pinggir jalan kecil berdiri di jalan setapak di Lellistot.
Ben Comstra, salah satu warga pertama Lleistat, berbicara tentang orang-orang yang berbicara tentang Lleistat. Seseorang berbicara kepada ayahnya, yang pernah dikuburkan dan berperang di Indonesia.
Kisah ini diceritakan di balik seorang ‘Wanita Bangsal Rendah’ yang terbaring mati di sebuah kanal dekat Lellistat dan tidak dikenal selama bertahun-tahun.
Hans Gruijters, mantan politisi dan walikota pertama Lelystad, dimakamkan di sini. Pria yang luar biasa ini juga dikatakan.
Pegawai Kotamadya Lleistat juga memberikan penjelasan teknis tentang pemakaman tersebut.
Banyak lagu yang cocok dinyanyikan dan Jules Pars (mantan penyair kota) membacakan puisi.
Coroman: ‘Jelas, kami juga fokus pada peringatan yang dipasang tahun lalu untuk anak-anak yang meninggal. Kami memberikan penjelasan yang jelas di sana bagi mereka yang kehilangan anak.
Pemesanan melalui [email protected]
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit