Sebuah tas tangan yang terbuat dari kulit buaya dipajang di kandang reptil Kebun Binatang London. Dengan ini, kebun binatang ingin menciptakan kesadaran di antara pengunjung tentang perdagangan ilegal spesies yang terancam punah.
Seorang penonton yang terkejut memposting gambar adegan itu di Twitter. “Marsupial ini pernah berenang di sungai-sungai di Asia Tenggara dan Indonesia,” tulis keterangan kebun binatang tersebut. “Dalam 75 tahun terakhir, lebih dari 80 persen buaya siam telah punah. Banyak spesies diburu untuk diambil kulitnya. Menurut penyiar publik Inggris BBC, sekarang ada kurang dari 1.000 buaya siam yang hidup di alam liar.
Kebun binatang ingin menggunakan tas tangan yang disita di bandara di London pada tahun 2018 yang telah dipengaruhi oleh pemburu reptil air tawar dan perdagangan ilegal kulit buaya. Tas tersebut sempat ditempatkan di kandang reptil beberapa waktu lalu, namun dalam beberapa hari terakhir kampanye tersebut telah menimbulkan banyak gebrakan di internet. “Apa pun yang dapat menarik perhatian pada perdagangan ilegal adalah bonus,” kata Ben Tapley, yang memimpin divisi reptil dan amfibi.
Konten disisipkan di sini dari jaringan media sosial yang ingin menulis atau membaca cookie. Anda belum memberikan izin untuk ini.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit