BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Wartawan Sudan Selatan ditangkap setelah membocorkan foto presiden kencing di celana |  Luar negeri

Wartawan Sudan Selatan ditangkap setelah membocorkan foto presiden kencing di celana | Luar negeri

Wartawan dari Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan yang dikelola negara, Perusahaan Penyiaran Sudan Selatan, ditangkap oleh pasukan keamanan. Mereka diduga membocorkan foto-foto yang memperlihatkan presiden Sudan Selatan berusia 71 tahun itu buang air kecil di celananya selama pertemuan resmi.

Klip tersebut menunjukkan bagaimana pemimpin Sudan Selatan Salva Kiir, saat berdiri selama lagu kebangsaan pada suatu kesempatan, awalnya tidak menyadari bahwa noda telah menyebar di celananya membentuk genangan air di kakinya. Kamera tiba-tiba keluar setelah Kerr dan rombongannya memperhatikan apa yang terjadi.

Sementara itu, enam jurnalis dikatakan telah ditangkap karena mendistribusikan gambar secara ilegal yang tidak disiarkan oleh penyiar. Kelompok kepentingan menyerukan pembebasan karyawan tanpa syarat “sehingga mereka dapat bekerja tanpa intimidasi lebih lanjut atau takut ditangkap.”

Status kesehatan

Sebuah surat kabar Inggris melaporkan bahwa video kontroversial, yang beredar luas di media sosial bulan lalu, menimbulkan pertanyaan tentang kesehatan dan kebugaran presiden berusia 71 tahun itu untuk memerintah negara yang bergulat dengan konflik, kelaparan, dan perubahan iklim. Penjaga.

Namun penyebaran materi tersebut juga memicu perdebatan sengit tentang etika memposting gambar semacam itu di media sosial dan dugaan kurangnya empati terhadap lansia.

Kiir telah memerintah Sudan Selatan sejak kemerdekaan pada 2011, masa jabatan presiden yang dirusak oleh pertempuran dengan kelompok sempalan, menyebabkan ratusan ribu orang tewas dan kekerasan seksual meluas. Tidak ada pemilihan yang diadakan di negara itu sejak presiden berkuasa, meskipun pemungutan suara dijadwalkan pada tahun 2024.


Dengarkan juga Podcast Politik Tutup: