Harga tembaga di Pasar Logam London melewati $9.000 per ton pada hari Rabu untuk pertama kalinya sejak Juni. Ekspektasi meningkatnya permintaan tembaga di China karena China beralih dari kebijakan virus corona yang lebih ketat dan ekonomi China meningkat setelah pencabutan pembatasan virus corona membantu harga.
China adalah konsumen tembaga terbesar di dunia dan sering dianggap sebagai barometer ekonomi karena logam tersebut digunakan dalam berbagai industri seperti konstruksi, otomotif, dan telekomunikasi. Ekspektasi bahwa payung bank sentral AS, Federal Reserve, akan lambat untuk menaikkan suku bunga terhadap inflasi yang tinggi juga memberikan tekanan pada harga.
Baca Juga | Indonesia akan melarang ekspor bauksit tahun depan
Sepanjang tahun 2022, harga tembaga turun 14 persen karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi. Pada bulan Maret tahun itu, harga tembaga mencapai rekor tertinggi lainnya sebesar $10.900 per ton, di tengah kekhawatiran bahwa pasokan dari Rusia akan terkena sanksi Barat karena perang di Ukraina.
Logam lainnya meningkat
Logam lain yang biasa digunakan seperti aluminium, seng, dan timah juga naik harganya, seperti halnya bijih besi. Penambang sekarang khawatir tentang kemungkinan kekurangan logam. Investasi yang lebih besar di tambang baru akan diperlukan untuk memenuhi permintaan di masa mendatang. Tembaga sangat penting untuk konversi energi dan transisi ke penggerak listrik.
Baca Juga | Perusahaan logam Eropa membunyikan alarm
Karena harga tembaga meningkat, tembaga menarik bagi pencuri. Misalnya, lebih sedikit kereta antarkota yang dapat beroperasi antara stasiun Amsterdam Central, Utrecht Central, dan Eindhoven Central pada Senin pagi karena pencurian tembaga di rel.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit