BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Suriname kaya akan dokumentasi Jawa

Suriname kaya akan dokumentasi Jawa

Dalam rangka kerja sama sejarah-budaya, Suriname dan Indonesia telah menandatangani kesepakatan untuk membiayai tiga proyek pembangunan. Proyek-proyek ini bertujuan untuk mempromosikan warisan budaya Suriname-Jawa yang kaya.

Proyek pertama, pusat dokumentasi, dilaksanakan di bawah pengawasan Direktorat Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan (minOWC). Pada Sabtu, 21 Januari, atas undangan Himpunan Peringatan Imigrasi Jawa (VHJI), pusat tersebut dibuka secara resmi oleh Presiden Chandrika Persat Sandhu di kampus Sana Budaya.

Kepala Negara dan Duta Besar Indonesia untuk Suriname, Julong Bujianto, bersama-sama meluncurkan plakat dan plakat serta mengumumkan pemotongan pita saat pusat dokumentasi dibuka untuk umum. Pusat Dokumentasi VHJI akan memberikan kontribusi positif bagi perluasan pengetahuan, serta peluang untuk menggunakan dan mempromosikan warisan budaya Jawa di Suriname.

minOWC dan Kementerian Luar Negeri, Bisnis Internasional dan Kerjasama Internasional (BIBIS) terlibat dalam koordinasi penuh.

Chandhogi mengucapkan selamat kepada asosiasi pada hari jadinya yang ke-38 dan pelaksanaan pusat dokumentasi. “Saya harapkan peresmian dua proyek sisanya pada Maret tahun ini,” kata Presiden. Kepala Negara berharap dapat bekerja sama dengan semua otoritas pada perayaan 133 tahun imigrasi Jawa dan perayaan etnis lainnya.

Ketua BIBIS Chandogi dan Menteri Albert Ramdin telah berjanji mendukung pengembangan dan promosi warisan budaya Jawa.

“Pusat ini tidak hanya untuk masyarakat Jawa, tetapi untuk setiap orang Suriname yang ingin belajar lebih banyak tentang sejarah dan budaya orang Jawa,” kata Elwin Admotimetjo, presiden VHJI. Mahasiswa dan mahasiswi sangat welcome jika perlu menulis skripsi.

Presiden sangat senang dengan dukungan yang dijanjikan, apalagi ke depannya akan dibangun museum di tempat yang sama. Dia mencatat bahwa Arsip Nasional Suriname (NAS) juga berkontribusi pada pendirian pusat tersebut.

READ  'Ada banyak Muslim yang berbeda, empat berbeda'