Perusahaan mentransfer minyak mentah dari pengangkut minyak mentah yang sangat besar (VLCC) ke kapal tanker Aframax yang lebih kecil melalui pengiriman kapal ke kapal sebelum dibongkar di dermaga pelabuhan lain di Pulau Bokum, pulau di selatan Singapura tempat kilang itu berada, menurut data kapal dari Refinitiv. Eacon dan Kepler.
SINGAPURA (Reuters) – Shell telah memangkas impor minyak mentah di kilangnya di Singapura bulan ini dan mengandalkan kapal tanker yang lebih kecil setelah memperpanjang perbaikan fasilitas SBM (pelampung tunggal) hingga Juni, menurut laporan pemerintah dan catatan kapal.
Transfer biasanya meningkatkan biaya transportasi di kilang dan datang pada saat perusahaan sudah bergulat dengan penurunan margin pemrosesan di wilayah tersebut dan kelebihan pasokan bahan bakar.
Data Kpler pada Selasa menunjukkan impor minyak mentah Bukoum turun menjadi 3 juta barel pada Mei dari 7,65 juta pada April, sementara Refinitiv mengatakan produksi turun menjadi 3,2 juta barel dari 6,9 juta.
Pekerjaan perbaikan SBM dimulai pada bulan Februari dan telah diperpanjang hingga Juni, menurut pemberitahuan publik di situs web Singapore Maritime Port Authority (MPA).
Shell menolak mengomentari impor minyak mentah, ekspor produk olahan, status operasional unit SBM, kilang dan biaya pengiriman tambahan, dengan alasan kerahasiaan komersial.
Sebelum reformasi, situs Shell mengatakan minyak mentah sebagian besar diimpor melalui SBM, yang terletak sekitar dua mil (3,2 kilometer) selatan Bocom.
Data menunjukkan, hingga awal tahun ini, pengangkutan minyak mentah ke kilang hanya sebatas kapal tanker Aframax yang mampu mengangkut sekitar 600.000 barel minyak.
Catatan kapal di Eikon menunjukkan bahwa kapal tanker ini menerima kargo mereka melalui transfer minyak dari VLCC, yang mampu membawa dua juta barel minyak mentah, di Nipah, situs STS Indonesia di selatan Singapura.
Data menunjukkan pengiriman tersebut berisi minyak mentah dari Qatar, Arab Saudi, dan Abu Dhabi di Uni Emirat Arab.
Data Kepler menunjukkan bahwa kapal tanker minyak mentah terakhir yang mengirimkan minyak mentah ke kilang adalah pada bulan Desember. Oil VLCC bongkar muat minyak di kilang SBM karena tidak bisa sandar di dermaga Bukom karena airnya terlalu dangkal.
Kilang Bocom, satu-satunya pusat penyulingan petrokimia Shell di Asia, dapat memproses 237.000 barel minyak mentah per hari.
Data dari Refinitiv menunjukkan ekspor gasoil Bokum turun menjadi 170.000 ton, atau 1,29 juta barel, pada April dan 180.000 ton pada Mei, dari rata-rata bulanan sekitar 300.000 ton pada kuartal pertama.
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia