BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Proyek litium Argentina dengan Eramet dapat menelan biaya total ,7 miliar, kata Singhshan

Proyek litium Argentina dengan Eramet dapat menelan biaya total $1,7 miliar, kata Singhshan

Perusahaan baja China Singshan dan grup pertambangan Prancis Eramet berencana untuk menginvestasikan lebih dari $1,7 miliar dalam dua tahap proyek produksi litium di Argentina, kata Singshan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis.

Para mitra akan memulai tahap pertama produksi litium di Argentina tahun depan, dengan perkiraan Eramet mewakili sekitar $550 juta dalam pengeluaran modal.

Karena munculnya kendaraan listrik meningkatkan permintaan lithium, perusahaan Prancis itu juga mengatakan sedang menjajaki produksi tahap kedua hingga tiga kali lipat tahap pertama.

John Li, presiden Tsingshan South America Lithium Resources Development Co Ltd, Menteri Ekonomi Argentina Sergio T. Massa dan Duta Besar untuk China Sabino Vaca Narvaja menyebutkan jumlah investasi untuk tahap pertama dan kedua selama kunjungan ke Tsingshan pada 31 Mei, kata laporan itu. .

Eramet mengatakan, jumlah total investasi belum bisa dipastikan pada tahap ini.

Bersama dengan Singshan, Eramet sedang mengerjakan studi kelayakan untuk kemungkinan tahap kedua untuk meningkatkan kapasitas lithium karbonat menjadi sekitar 75.000 ton per tahun dibandingkan dengan 24.000 ton yang direncanakan pada tahap pertama.

Segitiga litium Amerika Selatan, yang mencakup sebagian Argentina, Bolivia, dan Cile, telah menarik minat perusahaan yang ingin mengekstraksi mineral untuk baterai.

Eramet dan Singshan merupakan mitra di Indonesia, memproduksi nikel dari tambang Teluk Veda.

Selain itu, Eramet sedang menjajaki kemungkinan usaha patungan dengan grup kimia Jerman BASF untuk memproduksi nikel dan kobalt untuk baterai dari bijih yang ditambang di Teluk Veda.

Menurut pejabat Indonesia, 2,4 miliar euro ($2,6 miliar) telah diinvestasikan dalam proyek tersebut. Eramet tidak mengkonfirmasi jumlah menunggu keputusan investasi, yang diharapkan pada akhir tahun.

($1 = 0,9084 euro)

READ  Kiel membangun kapal perang Indonesia jenis baru yang pertama