Ketua majelis tinggi parlemen Indonesia mengatakan pada hari Rabu bahwa penting bagi negara untuk membahas bagaimana menunda pemilu selama bencana alam, perang atau wabah penyakit.
Indonesia, negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, mengadakan pemilu nasional setiap lima tahun. Pemungutan suara berikutnya akan diadakan pada 14 Februari.
Indonesia saat ini tidak memiliki kerangka kerja untuk menunda pemilu, dan beberapa politisi menyerukan amandemen konstitusi untuk memungkinkan penundaan.
“Bagaimana kita bisa melakukan pemilihan jika terjadi peristiwa yang tidak terduga seperti bencana alam besar, perang, pemberontakan atau wabah,” kata Ketua DPR Bambang Susatio dalam pidato tahunan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
“Penting bagi kita untuk berpikir dan berdiskusi bersama.”
Bambang belum mengusulkan amandemen konstitusi apa pun untuk memungkinkan penundaan. Parlemen mengatakan pekan lalu sedang merencanakan perubahan semacam itu.
Gagasan penundaan pemilu telah menjadi isu pelik di Indonesia, di mana sesekali muncul spekulasi bahwa upaya dilakukan untuk menunda pemilu agar Presiden Joko Widodo dapat bertahan setelah masa jabatan keduanya yang berakhir tahun depan. Dalam kekuatan.
Presiden telah berulang kali membantah bahwa dia ingin berkuasa lama.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Indonesia merelokasi 10.000 orang secara permanen karena gunung berapi Ruang – Tagplot Suriname
Mengayuh SELURUH INDONESIA: Jacko (26) dari Pakween menyumbangkan ranselnya. 'Menurutku ada yang lucu di sini'
Pemain utara di Indonesia: Peter Huistra dari Goenka dan pelatih kiper Alex Moss bersiap untuk pertarungan gelar yang sengit dengan Borneo FC 'mereka'.