AstraZeneca menegaskan bahwa vaksin Corona yang dikembangkan oleh perusahaan farmasi tersebut tidak mengandung bahan yang berasal dari babi. Indonesia, negara dengan komunitas Muslim terbesar di dunia, telah menyatakan keprihatinannya karena alasan agama.
Dewan Ilmuwan Indonesia menyetujui vaksin AstraZeneca pada hari Jumat, meskipun ada laporan bahwa vaksin tersebut dapat menyebabkan pembekuan darah dalam beberapa kasus. European Medicines Agency (EMA) dan Organisasi Kesehatan Dunia sebelumnya juga telah menyimpulkan bahwa vaksin dapat digunakan dengan aman dan risiko penggumpalan darah sangat kecil sehingga setiap cacat pada vaksin tidak melebihi manfaatnya.
Namun, badan penasihat Islam tertinggi di Indonesia menggambarkan vaksin itu sebagai “dilarang,” istilah Islam untuk “najis” atau “dilarang.” Menurut dewan, vaksin AstraZeneca akan mengandung bahan dari pankreas babi. Muslim menganggap babi sebagai hewan yang haram.
Seorang juru bicara AstraZeneca mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan Inggris-Swedia tersebut tidak menggunakan produk hewani untuk memproduksi vaksin Corona. Serbuk sari tidak akan pernah bersentuhan dengan bahan-bahan hewani.
Indonesia merupakan salah satu negara Asia yang paling parah terkena dampak pandemi Corona. Negara berpenduduk lebih dari 260 juta ini memiliki hampir 1,5 juta infeksi dan lebih dari 39.000 kematian.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia