BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Lebanon mengajukan keluhan ke PBB setelah seorang jurnalis Reuters terbunuh oleh rudal Israel

Lebanon mengajukan keluhan ke PBB setelah seorang jurnalis Reuters terbunuh oleh rudal Israel

Pemakaman seorang jurnalis Reuters yang tewas dalam serangan rudal

Berita Noos

Lebanon mengajukan pengaduan resmi terhadap Israel kepada Dewan Keamanan PBB terkait pembunuhan jurnalis Issam Abdullah. Hal ini dilaporkan oleh Kantor Berita resmi Lebanon. Kementerian Luar Negeri Lebanon berbicara tentang “pembunuhan Israel yang disengaja” terhadap jurnalis tersebut.

Jurnalis Lebanon itu terbunuh pada hari Jumat oleh peluncuran rudal di selatan negara itu dekat perbatasan dengan Israel. Menurut jurnalis Reuters lainnya, rudal tersebut berasal dari Israel.

Dua jurnalis Reuters lainnya, dua jurnalis dari Al Jazeera News Channel, dan dua jurnalis Agence France-Presse juga terluka dalam penembakan tersebut.

“Serangan terhadap kebebasan pers”

Kementerian Luar Negeri Lebanon menggambarkan penembakan itu sebagai “serangan terhadap kebebasan pers, kebebasan berekspresi, hak asasi manusia dan hukum internasional.” Menurut pemerintah, para jurnalis tersebut sengaja dijadikan sasaran “untuk menghalangi jurnalis menyampaikan kebenaran tentang pemboman yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.”

Tentara Israel mengatakan sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka “sangat sedih” dengan pembunuhan jurnalis tersebut, namun tidak mengakui tanggung jawab atas pembunuhan tersebut. Perwakilan Israel untuk PBB mengatakan bahwa mereka harus menentukan terlebih dahulu apa yang sebenarnya terjadi.

Ketegangan di perbatasan

Para jurnalis itu bekerja di dekat perbatasan dengan Israel. Ketegangan meningkat di perbatasan kedua negara akibat perang antara Hamas dan Israel. Hizbullah, sebuah partai politik dan gerakan bersenjata Lebanon, adalah sekutu Hamas. Sejak Sabtu lalu, Hizbullah dan Israel rutin menembakkan roket bolak-balik. Lebanon menganggap Israel bertanggung jawab atas eskalasi di wilayah tersebut.

Menurut Sekretaris Jenderal PBB António Guterres, pembunuhan seorang jurnalis Reuters menunjukkan betapa berbahayanya konflik antara Hamas dan Israel bagi seluruh wilayah.

Reporter Daisy Mohr mengatakan awal pekan ini tentang ketegangan di perbatasan antara Israel dan Lebanon:

Terdapat dukungan yang signifikan terhadap Hizbullah di Lebanon selatan, namun tentu saja tidak semua orang mendukungnya