Indonesia telah memeriksa semua stadion sepak bola di negara ini setelah bencana Stadion Malang, di mana sedikitnya 131 orang tewas ketika tindakan polisi terhadap para penggemar meningkat. Presiden Indonesia Joko Widodo mengumumkan pemeriksaan tersebut. Dia bersumpah untuk menemukan penyebab salah satu tragedi paling mematikan dalam sejarah olahraga.
Widodo berada di Malang untuk memberikan semangat kepada keluarga korban dan berbicara dengan korban luka di rumah sakit. Dia juga mengunjungi stadion tempat kepanikan terjadi pada hari Sabtu ketika polisi menembakkan gas air mata. Di antara korban tewas terdapat puluhan anak-anak. Kepala desa mengatakan pintu yang tertutup dan tangga yang curam tampaknya menjadi masalah utama.
“Saya ingin mengetahui akar permasalahan yang menyebabkan tragedi ini sehingga kita dapat menemukan solusi terbaik,” kata Widodo. Dia sudah berkonsultasi dengan Presiden FIFA tentang perbaikan “manajemen sepak bola” Indonesia.
Kunjungan pemimpin Indonesia ke Malang dibayangi oleh meningkatnya kemarahan atas tindakan polisi di stadion tersebut. Petugas turun tangan ketika fans Arima FC berusaha mendekati para pemain menyusul kekalahan mereka dari rival beratnya Persebaya Surabaya.
Polisi menggambarkan insiden itu sebagai kerusuhan dan mengatakan dua petugas tewas. Para penyintas menuduh polisi bereaksi berlebihan. Petugas menendang penggemar dan memukul mereka dengan tongkat, menurut saksi mata dan rekaman video. Para penggemar kembali ke tribun. Banyak dari mereka yang terinjak-injak atau tercekik setelah gas air mata ditembakkan. Menurut seorang saksi mata, stadion itu tampak seperti kuburan massal.
Menanggapi tragedi tersebut, Presiden Widodo telah memerintahkan semua pertandingan dihentikan dan penyelidikan dilakukan atas kejadian tersebut. Ia juga berjanji akan memberikan kompensasi kepada para korban.
More Stories
Banyak uang yang dihabiskan untuk olahraga dan hobi
Bulu tangkis adalah sesuatu yang sakral di Indonesia
Reaksi beragam terhadap laporan dekolonisasi di Indonesia