BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

“Rudal Rusia dapat mencapai Berlin dalam empat menit.”

“Rudal Rusia dapat mencapai Berlin dalam empat menit.”

Jerman belum siap berperang. Inilah yang dikatakan banyak ahli di surat kabar Jerman gambar. “Sebuah rudal hipersonik Rusia dapat mencapai Berlin dalam empat menit,” kata Albrecht Bruemme dari Die Bundesanstalt Technisches Hilfswerk (THW), sebuah organisasi perlindungan sipil dan bantuan bencana.

Broemy berpendapat bahwa terlalu sedikit perhatian yang diberikan untuk melindungi warga negara selama 30 tahun terakhir. Tidak ada bunker nuklir atau rumah sakit darurat bawah tanah. Masyarakat tidak memiliki cukup informasi atau bahkan tidak mendapat informasi jika terjadi keadaan darurat.

Menteri Dalam Negeri Saxony Armin Schuster juga menginginkan sirene berfungsi dengan baik, pasokan air minum darurat, perlindungan terhadap risiko kimia, biologi dan nuklir, serta kendaraan dan helikopter khusus untuk perlindungan sipil. Dia meminta pemerintah federal untuk segera mencairkan dana tersebut. Dia berbicara tentang jumlah 10 miliar euro untuk perlindungan sipil selama sepuluh tahun ke depan.

Seluruh warga Jerman seharusnya sudah memiliki persediaan darurat di rumah, termasuk 20 liter air (2 liter per orang per hari), 3,5 kg makanan per orang, obat-obatan, selimut, dan baterai radio. Namun, hanya sedikit keluarga Jerman yang mau mematuhi hal ini.

Jumlah tempat perlindungan serangan udara juga tidak mencukupi. Dari 2.000 tempat perlindungan bom di Jerman, menurut angka terakhir (awal tahun 2022), hanya tersisa 600 buah, dan tidak ada satupun yang siap digunakan. Pemerintah federal dan negara bagian sudah menyelidiki berapa banyak orang yang dapat diaktifkan kembali.

Jerman juga tidak siap merawat sejumlah besar orang yang terinfeksi. Selama Perang Dingin, terdapat 221 rumah sakit darurat di Jerman dengan total 80.000 tempat tidur. Sekarang sudah tidak ada lagi. (Tajuk rencana)

READ  Parlemen Jepang mengesahkan undang-undang LGBT yang kontroversial