Berita Noos•
Penggerebekan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza utara masih terus berlanjut. Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka membunuh 90 aktivis bersenjata Hamas di dalam dan sekitar kompleks medis.
Menurut tentara Israel, tidak hanya para teroris yang dilenyapkan, senjata juga ditemukan di lokasi tersebut. Hal ini akan mencegah warga negara, pasien, staf medis, dan peralatan medis terkena dampaknya. Tidak mungkin untuk menentukan secara independen kebenaran pernyataan ini, dan apakah semua yang terbunuh, misalnya, juga merupakan pejuang Hamas.
Tiga hari lagi pertempuran sengit terjadi di halaman rumah sakit terbesar di Gaza. Situasi di rumah sakit tidak jelas. Pekerja bantuan mengatakan ada pengepungan.
Artileri dan tank
Serangan terhadap rumah sakit dimulai Senin pagi, dan dilakukan oleh pasukan komando khusus Israel yang didukung artileri dan tank.
Israel mengklaim rumah sakit itu digunakan kembali oleh Hamas. Dikatakan bahwa ada pusat komando di sana, dan seorang pemimpin tinggi gerakan bersenjata dikatakan telah terbunuh.
Pada bulan November, Israel juga menyerang Rumah Sakit Al-Shifa. Terowongan ditemukan di bawah kompleks tersebut, yang menurut Israel digunakan sebagai pusat komando oleh Hamas. Otoritas rumah sakit yang dikelola Hamas menyangkal bahwa rumah sakit tersebut digunakan untuk tujuan militer atau sebagai tempat persembunyian militan.
Rumah Sakit Al-Shifa merupakan rumah sakit terbesar di Jalur Gaza sebelum pecahnya perang. Saat ini, fasilitas kesehatan tersebut merupakan salah satu dari sedikit fasilitas medis di wilayah tersebut yang masih beroperasi, meskipun dalam skala yang jauh lebih kecil dibandingkan sebelum perang.
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark