Baterai litium memiliki banyak kelebihan, namun kelemahan utamanya adalah memperoleh litium tidak semudah beberapa sumber lainnya. Para peneliti dari Korea kini telah menciptakan baterai natrium yang tidak hanya mengandalkan sumber yang berlimpah, namun juga mengisi daya dengan sangat cepat.
Para peneliti di Institut Sains dan Teknologi Lanjutan Korea (KAIST) telah mengembangkan baterai natrium-ion yang akan lebih mudah diproduksi dibandingkan baterai lithium yang sekarang banyak digunakan. Natrium mudah didapat dan sangat baik dalam menyimpan energi. Para peneliti yakin mereka memiliki alternatif yang sangat cocok untuk baterai litium.
Baterai ion natrium
Baterai natrium-ion bukanlah sesuatu yang baru, tetapi baterai ini selalu sulit untuk diisi ulang karena kepadatan energinya yang rendah. Itu sebabnya peneliti menggunakan hibridisasi untuk mengatasi masalah ini. Pada akhir tahun lalu, kami menulis tentang perusahaan Swedia Northvolt, yang mengembangkan baterai yang mampu menyimpan 160 watt-jam per kilogram. itu orang Korea Namun kini hadir dengan baterai yang mampu menyimpan 247 watt-jam per kilogram.
Anoda dan katoda baru memungkinkan sel untuk beroperasi dalam perangkat penyimpanan energi hibrida natrium-ion, melebihi kepadatan energi saudara litiumnya. “Mengembangkan baterai hibrida dengan kepadatan energi tinggi dan kepadatan energi tinggi memerlukan perbaikan pada tingkat penyimpanan energi yang lambat dari anoda tipe baterai dan peningkatan kapasitas bahan katoda tipe superkapasitor yang relatif rendah,” kata tim tersebut. Hal ini dapat bekerja dengan baik pada ponsel pintar, namun juga pada mobil listrik dan jaringan listrik yang lebih besar.
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita