BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Tim Minions Indonesia bertekad meraih kejayaan bulutangkis

Tim Minions Indonesia bertekad meraih kejayaan bulutangkis

Ditulis oleh Jessica Damiana dan Zahraa Matrani

JAKARTA (Reuters) – Duo bulu tangkis Marcus Gideon dan Kevin Sukamuljo, yang dijuluki “Minions” yang diambil dari nama makhluk kecil berwarna kuning dari film animasi tahun 2015, berharap bisa berdiri tegak dan memenangkan medali emas bagi negara tuan rumah Indonesia di Asian Games bulan ini.

Pasangan ini saat ini merupakan tim ganda putra peringkat teratas dunia, dan termasuk di antara 11.300 atlet dari seluruh Asia yang bersiap untuk berkompetisi dalam 40 cabang olahraga yang diselenggarakan oleh negara Asia Tenggara di ibu kota, Jakarta, dan Palembang di pulau Sumatera.

Bulu tangkis, yang diharapkan Indonesia dapat meraih medali, adalah salah satu olahraga paling populer di negara ini, dimana anak-anak dan orang dewasa memainkannya di seluruh nusantara hampir setiap hari di pusat kebugaran, halaman belakang, dan gang.

Seperti kebanyakan orang Indonesia, Gideon dan Sukamuljo mulai bermain di usia muda. Kini berusia 27 dan 23 tahun, mereka bertemu tiga tahun lalu dan bersama-sama merebut beberapa gelar besar, termasuk All England Open yang bergengsi awal tahun ini.

Gideon, yang memiliki tinggi 168 sentimeter, berkata kepada Reuters sambil tertawa, “Saya pikir tinggi badan tidak mempengaruhi performa kami. Yang penting adalah kepercayaan diri.”

“Kami terus belajar, makanya kami berkembang,” kata rekannya, Sukamuljo, yang memiliki tinggi badan 2 cm, dalam wawancara di sela-sela sesi latihan di Persatuan Bulu Tangkis Indonesia di pinggiran Jakarta.

Duo ini menjuarai All England Open Championship dengan mengalahkan duo Denmark Carsten Mogensen dan Mathias Boe yang menduduki peringkat kedua dunia, dan mereka akan menjadi favorit kuat untuk merebut emas ganda putra pada Agustus mendatang. 28.

READ  Bertahun-tahun di belakang yang terbaik di dunia

Indonesia memiliki sejarah panjang kesuksesan di kompetisi bulutangkis internasional, yang terakhir melalui pensiunan juara Olimpiade dan dunia Taufik Hidayat.

Tan Ju Hock menjadi orang Indonesia pertama yang menjuarai All England Open pada tahun 1959 ketika negara Asia Tenggara itu pertama kali berkompetisi di turnamen tersebut bersama tim Tiongkok yang juga meraih emas tunggal putra Asian Games di Jakarta pada tahun 1962.

Susi Susanti, peraih medali emas Olimpiade Barcelona tahun 1992, mengatakan olahraga ini wajar bagi banyak orang Indonesia, namun ia menambahkan bahwa setiap pemain didorong untuk mengembangkan gaya mereka sendiri, yang membedakan mereka dari negara lain, katanya.

“Mereka tidak tinggi, tapi mereka kuat,” katanya tentang rekan senegaranya. “Dengan strategi dan ketangkasan yang tepat, mereka bisa mengalahkan lawan yang jauh lebih besar dari mereka.”

Indonesia telah meraih 26 medali emas bulu tangkis dalam 15 edisi Asian Games, kejuaraan beregu Piala Thomas putra sebanyak 13 kali, dan medali setara putri, Piala Uber, sebanyak tiga kali.

Sejak bulu tangkis menjadi olahraga Olimpiade pada tahun 1992, persaingan meningkat secara signifikan dari negara-negara seperti Tiongkok, India, Denmark, dan Spanyol.

Gatot S berkata: Dewa Proto dari Kemenpora RI: “Sepertinya akan sangat sulit membawa pulang Piala Thomas dan Uber, karena persaingan antar negara saat ini sangat sulit.”

Hal ini tentu saja tidak menyurutkan optimisme Indonesia bahwa pemain seperti Gideon dan Sukamuljo akan meraih emas di kandang sendiri di Komplek Gelora Bung Karno dalam dua pekan ke depan.

(Diedit oleh Kanupriya Kapoor dan Nick Mulvaney)