BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Setelah kunjungan ke Ukraina dan Rusia, Perdana Menteri Hongaria Orban kini berada di Tiongkok

Perdana Menteri Hongaria Orban

Berita Noos

Perdana Menteri Hongaria Orban berada di ibu kota Tiongkok, Beijing. Dia akan berbicara di sana hari ini dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.

Ini adalah kunjungan mendadak ketiga Orban dalam seminggu. Dia sebelumnya berbicara di Kyiv dengan Presiden Ukraina Zelensky. Jumat lalu, Presiden Rusia Putin menerima Orban di Moskow.

Mengapa Orban melakukan perjalanan ke Tiongkok dan apa yang akan dia diskusikan dengan Xi tidak diketahui. Menurut salah satu staf Perdana Menteri Hongaria, “misi perdamaian terus berlanjut.” Tiongkok mengatakan mereka sedang membahas “masalah-masalah yang menjadi perhatian bersama.”

Presiden Uni Eropa

Hongaria mengambil alih jabatan presiden bergilir Uni Eropa, menggantikan Belgia, pekan lalu. Negara ini akan memiliki presiden untuk enam bulan ke depan. Sehari setelah Hongaria menjadi presiden Uni, Orban sudah berada di Kiev. Di sana ia berbicara dengan Zelensky tentang perang di Ukraina dan hak-hak warga Hongaria di negara tersebut.

Kunjungan ke Brussel mengejutkan dan juga luar biasa. Orban adalah mitra setia Presiden Rusia Putin dan percaya bahwa dukungan Eropa terhadap Ukraina hanya akan memperburuk konflik. Oleh karena itu, Hongaria kerap kesulitan ketika Uni Eropa ingin mendukung Ukraina.

Kunjungan ke Moskow

Beberapa hari setelah kunjungannya ke Kiev, Orban mengunjungi Presiden Rusia Putin di Kremlin. Ada juga pembicaraan tentang perang di sana.

Kunjungan Orban memicu banyak kejutan dan kemarahan di Brussel. Banyak pemimpin Uni Eropa menyatakan ketidakpuasannya terhadap kunjungan Orban ke Rusia.

Menteri Luar Negeri UE Josep Borrell antara lain mengatakan Orban mengunjungi Putin atas namanya dan bukan atas nama UE. Presiden Dewan Eropa Michel mengatakan Orban sebagai presiden Uni Eropa tidak memiliki mandat untuk berurusan dengan Rusia atas nama Uni Eropa. Peran Orban sebagai pembawa perdamaian juga mendapat skeptisisme di Brussel.