BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Presiden Indonesia meluncurkan perang terhadap rokok, namun tidak ada artinya tanpa penegakan hukum

Presiden Indonesia meluncurkan perang terhadap rokok, namun tidak ada artinya tanpa penegakan hukum

Warga Indonesia merokok di jalanan Pokor, Jawa

berita NOS

  • Mustafa Markadi

    Koresponden Asia Tenggara

  • Mustafa Markadi

    Koresponden Asia Tenggara

Ada dua set di meja di sepanjang Jalan Senopati, Jakarta Selatan Teknologi Kredit (rokok kretek), Rokok biasa dan vape. Petugas parkir Ahmed dan Baghus menghisapnya satu per satu, begitu pula semua pria di jalan. Dan mereka telah melakukannya sejak kecil.

“Saya memulainya saat berusia 14 tahun,” kata Bagus. Ahmed menyusulnya. “Saya melakukannya ketika saya berumur 10 tahun. Sangat mudah untuk mendapatkan rokok.” Indonesia telah lama menjadi salah satu produsen tembakau terbesar di dunia. “Ini sebagian besar ditanam oleh petani kecil di Jawa, jadi saya juga mendukung mereka dengan merokok,” kata Ahmed sambil tertawa.

Aturan diperketat

Banyaknya masyarakat Indonesia yang mulai merokok di usia muda menjadi duri bagi Presiden Joko Widodo. Aturan telah diperketat. Anda tidak diperbolehkan membeli rokok sampai Anda berusia 21 tahun (meningkat dari 18 tahun), Anda tidak diperbolehkan menjual rokok di dekat sekolah, dan Anda tidak diperbolehkan beriklan di media sosial. Rokok elektronik tidak lagi dijual secara online.

Karena Indonesia saat ini merupakan negara perokok. Atau lebih spesifiknya: negara merokok untuk pria. Lebih dari 38 persen penduduk Indonesia merokok. Namun hal ini hanya berlaku pada 3 persen perempuan. Tiga perempat laki-laki di Indonesia sesekali menyalakan rokok.

Pemerintah sudah lama tidak mempermasalahkan hal ini. Negara mendapat banyak keuntungan dari industri tembakau. “Sekitar 48 miliar euro diperoleh oleh perusahaan tembakau, dan pemerintah memperoleh 10 miliar euro per tahun melalui pajak cukai,” kata aktivis anti-tembakau Manik Markanamakendra.

Biaya kesehatan yang tinggi

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, 225.000 orang Indonesia meninggal setiap tahunnya akibat paparan asap rokok pertama atau kedua. Hampir satu juta orang jatuh sakit setiap tahunnya. Manikam juga bisa membicarakannya. Ayahnya menderita diabetes dan serangan jantung akibat merokok. “Saya tidak ingin orang Indonesia lainnya merasakan kepedihan yang saya dan ayah saya rasakan.”

Sistem penegakan hukum yang jelas harus dibentuk. Jika tidak, aturan tersebut tidak akan berlaku bagi Anda.

Manik Markanamakendra

Maka Mani bergabung dengan kelompok lobi yang meyakinkan Presiden Widodo untuk memperketat aturan. Namun Indonesia masih jauh dari itu, kata Manik. “Sistem penegakan hukum yang jelas perlu diterapkan. Jika tidak, peraturan tidak ada gunanya.”

Di sebuah gang di Jalan Cenopati, sepuluh meter dari meja kerja Ahmed dan Bagus, sudah jelas alasannya. Anda bisa membeli rokok di setiap sudut jalan di Indonesia. Dan Ahmed memiliki paket Credtech baru diperlukan. Hanya dengan 1 euro. Ketika ditanya tentang aturan baru merokok, pemilik toko pertukangan kayu menjawab: “Aturan apa?”

“Pedagang harus meminta identitasnya, harus ada sanksi yang jelas, dan pedagang harus mendapat informasi yang baik tentang hal ini,” kata Manik. Sesuatu yang jelas tidak akan terjadi kali ini. Jadi pertanyaannya apakah perilaku merokok di Indonesia akan berubah secara signifikan akibat perubahan undang-undang tersebut.

Kembali ke meja, Ahmed mengambil bungkusan Kreteknya Pada hari itu. Bagus menghisap rokok biasa dan berkata: “Aturan baru ini diberlakukan demi kesehatan masyarakat Indonesia.” “Ya, itu jelas,” tambah Ahmed. “Tetapi saya tidak akan berhenti merokok karena peraturan baru ini.” Dia memasukkan rokok kretek ke dalam mulutnya dan berkata: “Ini untuk petani tembakau!”