Oleh Berita RTL··Dimodifikasi:
Dari kanan ke kiri
Setidaknya sepuluh orang tewas ketika sebuah perahu terbalik di Sungai Drina, sungai perbatasan antara Serbia dan Bosnia, pada Selasa malam. Seorang pengacara hak asasi manusia mengatakan para korban ditahan dan diangkut secara ilegal melintasi perbatasan ke Serbia.
Di antara korban kecelakaan kapal tersebut adalah seorang ibu dan seorang bayi berusia 9 bulan. Pencarian korban terus dilakukan meski belum diketahui secara pasti berapa jumlah orang yang hilang.
Menurut Milica Svabić dari LSM Serbia Click Active, delapan belas orang selamat dari kecelakaan tersebut. Mereka berenang ke pantai dan berhasil mencapai pantai di Bosnia. Di sana mereka ditangkap dan ditahan. Menurut pengacara, ada banyak anak di antara mereka. Beberapa dari mereka telah dipindahkan melintasi perbatasan ke Serbia.
Pengungsi yang diakui secara internasional
Svabić mengatakan hal ini bertentangan dengan perjanjian dan hukum Eropa. Misalnya, menurut Kementerian Dalam Negeri Serbia, sebagian besar penumpang kapal tersebut berasal dari Suriah, dan warga Suriah diakui secara internasional sebagai pengungsi. Selain itu, menurut hukum Bosnia, orang-orang ini mempunyai hak untuk diterima di kamp pengungsi dan mendapatkan prosedur suaka yang adil.
Bosnia dan Serbia terletak di Jalan Balkan. Artinya, banyak migran yang mencoba mencapai Uni Eropa melalui negara-negara tersebut. Menurut pemerintah Serbia, banyak migran yang mencoba memasuki Uni Eropa dengan cara ini dalam beberapa bulan terakhir berasal dari negara-negara seperti Suriah, Afghanistan, Turki, Maroko, dan Pakistan.
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark