BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

China menangani tema hiburan: mengekang pertunjukan bakat, suasana yang lebih patriotik

Pihak berwenang China sekali lagi memperkenalkan aturan yang lebih ketat untuk industri hiburan. Acara televisi seharusnya tidak lagi mengundang seniman yang mendukung “pandangan politik yang salah”, melainkan mempromosikan “suasana patriotik” dan laki-laki yang mendukung “gaya wanita” tidak mungkin. Pertunjukan bakat juga harus mematuhi lebih banyak aturan dan akan ada kontrol yang lebih ketat tentang berapa banyak bintang yang dibayar dan apakah mereka membayar pajak.

Aturan baru ini merupakan bagian dari pengetatan aturan utama untuk semua cabang ekonomi China, dari perusahaan teknologi hingga industri game. Awal pekan ini, misalnya, China memutuskan bahwa anak-anak hanya bisa bermain online selama tiga jam seminggu.

Pekan lalu, China mengumumkan niatnya untuk mengakhiri “kekacauan budaya penggemar selebriti.” Situs web tidak lagi diizinkan untuk mempublikasikan daftar popularitas artis dan menjual artikel penggemar juga harus mematuhi lebih banyak aturan. Ini karena sejumlah skandal selebriti. Menurut China, ini dapat menyebabkan masalah dalam sistem sosial.

limbah susu

Pertunjukan bakat juga menjadi duri di pihak Tiongkok. Ini populer, tetapi seringkali pemirsa harus membeli produk bersponsor untuk memilih artis favorit mereka. Pada bulan Mei, sebuah acara ditarik dari tabung setelah pemirsa membeli produk susu dalam skala besar dan membuangnya untuk pemungutan suara.

iQiyi, layanan live streaming yang menayangkan acara pencarian bakat, telah mengumumkan akan menghentikan semua acara pencarian bakat yang masih dalam pengembangan. Membujuk penggemar untuk membeli produk untuk memilih sekarang dilarang.

Bintang yang muncul di TV harus memenuhi persyaratan yang lebih ketat. Agen harus memutuskan hubungan dengan bintang yang menunjukkan “kurangnya disiplin moral.” Dengan ini, Cina merujuk, antara lain, kepada artis pria yang dapat bertindak “feminin”, misalnya menggunakan make-up.