BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Abu Sayyaf mengatakan tidak ada lagi penduduk setempat yang disandera

Jakarta, Indonesia

Pemerintah Indonesia pada Senin menyerahkan kepada keluarga empat warga negara Indonesia yang telah disandera oleh kelompok Abu Sayyaf sejak tahun lalu.

“Saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang telah membantu pembebasan dan pemulangan, terutama dari militer dan badan intelijen negara,” kata Menteri Luar Negeri Redno Marsudi dalam siaran virtual, Senin.

Ia juga berterima kasih kepada pemerintah Filipina yang telah membantu Indonesia dalam membebaskan para sandera.

Empat WNI disandera di Filipina selama kurang lebih satu tahun tiga bulan. Mereka adalah Arizal Kasta Meeran, Arshad bin Dahlan, Andy Rizwando, dan Mohammed Kairudin.

“Selamat akhirnya bertemu kembali dengan keluargamu,” kata Marsudi.

“Sejak 2016, tercatat 44 WNI sebagai korban penyanderaan Abu Sayyaf,” lanjutnya.

Marzudi memastikan saat ini WNI tidak disandera oleh kelompok Abu Sayyaf.

Pemerintah akan memperkuat penghalang untuk mencegah pekerja pelayaran Indonesia menjadi mangsa sandera.

“Kita perlu memperkuat aspek pencegahan, meningkatkan keamanan di perairan Sabah dan menjaga kerjasama antara pihak berwenang Indonesia, Malaysia dan Filipina untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan,” tambah Komisioner Tinggi.

Empat sandera termasuk di antara lima WNI yang diculik oleh kelompok Abu Sayyaf pada 17 Januari 2020 di lepas pantai Thambisan, Malaysia. Salah satunya tewas saat mencoba melarikan diri.

Arizal, Arshad dan Andy awalnya diselamatkan oleh pasukan keamanan Filipina pada 18 Maret tahun ini di Ubien Selatan, Tawi-Tawi, sementara Kairuldin diselamatkan tiga hari kemudian di Pulau Kalubak.

Mereka terpisah di tengah laut ketika kapal yang digunakan oleh Kelompok Abu Sayyaf untuk mengangkut sandera terbalik akibat gelombang laut, kecuali untuk melanjutkan operasi bersama pihak berwenang Filipina.

* Ditulis oleh Maria Elisa Hospita dengan Layanan Bahasa Indonesia dari Badan Anatolia di Jakarta

Situs web Anatolian Agency hanya memuat sebagian dari berita yang diberikan kepada pelanggan oleh AA News Broadcasting System (HAS) dan dalam bentuk singkat. Hubungi kami untuk opsi berlangganan.