Perubahan iklim menyebabkan hari-hari menjadi lebih panjang. Hal ini jelas dari penelitian baru di Swiss. Menurut Detlev van Vuuren, ilmuwan iklim dan profesor di Universitas Utrecht, mungkin saja hari-hari menjadi lebih panjang akibat perubahan iklim. Meskipun dampaknya sangat kecil, hanya berlangsung beberapa milidetik per abad.
Akankah hari dekat berlangsung 24 jam? Hari-hari semakin panjang karena perubahan iklim
Hal ini menjadikan penelitian ini sangat simbolis, kata Van Vuuren. “Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai pengaruh terhadap semua jenis sistem. Dulu manusia dianggap tidak mempunyai pengaruh terhadap iklim, namun kini tampaknya kita mempunyai pengaruh terhadap kecepatan rotasi arti.”
Panjangnya hari pada akhirnya disebabkan oleh mencairnya lapisan es akibat perubahan iklim. Es di Antartika dan Greenland kini mencair akibat pemanasan global. Akibatnya, mereka berakhir di lautan, sehingga beratnya didistribusikan secara berbeda di Bumi.
Kecepatan Rotasi
“Bayangkan saja seperti penari es yang berputar pada porosnya dan karenanya dapat memengaruhi kecepatannya,” jelas Van Vuuren. “Jika massanya berubah, ia akan berputar lebih cepat atau lebih lambat. Hal yang sama terjadi pada Bumi: ketika massa bergerak, kecepatan rotasinya pun berubah.
Akibatnya, hari-hari menjadi lebih panjang. Meski begitu, menurut ilmuwan iklim tersebut, tidak banyak perbedaan nyata yang terjadi pada manusia. Namun, perubahan ini dapat mengganggu lokasi GPS atau lalu lintas Internet, karena sistem ini sensitif terhadap perubahan milidetik. “Tapi kami sudah bersiap untuk itu, karena gempa bumi juga berdampak pada hal ini,” Van Vuuren menjelaskan.
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita