BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Akankah hari dekat berlangsung 24 jam? Hari-hari semakin panjang karena perubahan iklim

Keberlanjutan20 Juli 24 09:43Dimodifikasi pada 20 Juli 24 pukul 15:01pengarang: Mirth Koopman

Perubahan iklim menyebabkan hari-hari menjadi lebih panjang. Hal ini jelas dari penelitian baru di Swiss. Menurut Detlev van Vuuren, ilmuwan iklim dan profesor di Universitas Utrecht, mungkin saja hari-hari menjadi lebih panjang akibat perubahan iklim. Meskipun dampaknya sangat kecil, hanya berlangsung beberapa milidetik per abad.

Akankah hari dekat berlangsung 24 jam? Hari-hari semakin panjang karena perubahan iklim

Hal ini menjadikan penelitian ini sangat simbolis, kata Van Vuuren. “Hal ini menunjukkan bahwa manusia mempunyai pengaruh terhadap semua jenis sistem. Dulu manusia dianggap tidak mempunyai pengaruh terhadap iklim, namun kini tampaknya kita mempunyai pengaruh terhadap kecepatan rotasi arti.”

Perubahan iklim menyebabkan periode 24 jam bertambah.  Hal ini jelas dari penelitian baru di Swiss.
Perubahan iklim menyebabkan periode 24 jam bertambah. Hal ini jelas dari penelitian baru di Swiss.

Panjangnya hari pada akhirnya disebabkan oleh mencairnya lapisan es akibat perubahan iklim. Es di Antartika dan Greenland kini mencair akibat pemanasan global. Akibatnya, mereka berakhir di lautan, sehingga beratnya didistribusikan secara berbeda di Bumi.

Kecepatan Rotasi

“Bayangkan saja seperti penari es yang berputar pada porosnya dan karenanya dapat memengaruhi kecepatannya,” jelas Van Vuuren. “Jika massanya berubah, ia akan berputar lebih cepat atau lebih lambat. Hal yang sama terjadi pada Bumi: ketika massa bergerak, kecepatan rotasinya pun berubah.

“Saat massa bergerak, kecepatan rotasinya berubah.”

Detlev van Vuuren, ilmuwan iklim

Akibatnya, hari-hari menjadi lebih panjang. Meski begitu, menurut ilmuwan iklim tersebut, tidak banyak perbedaan nyata yang terjadi pada manusia. Namun, perubahan ini dapat mengganggu lokasi GPS atau lalu lintas Internet, karena sistem ini sensitif terhadap perubahan milidetik. “Tapi kami sudah bersiap untuk itu, karena gempa bumi juga berdampak pada hal ini,” Van Vuuren menjelaskan.