BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Amerika Serikat berupaya menjangkau Indonesia untuk mendapatkan mineral penting untuk kemitraan multinasional

Amerika Serikat telah mengajak Indonesia untuk bergabung dalam kemitraan internasional guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup di negara Asia Tenggara tersebut, kata seorang pejabat senior AS pada hari Senin, ketika kedua negara membahas kesepakatan mineral yang penting.

Asisten Menteri AS untuk Pembangunan Ekonomi, Energi dan Lingkungan Hidup Jose Fernandez berbicara kepada pemerintah Indonesia tentang kemitraan keamanan mineral bersama 14 negara dengan Uni Eropa dalam kunjungannya ke Jakarta minggu ini.

Bertujuan untuk mempercepat pengembangan rantai pasokan berkelanjutan untuk mineral-mineral penting dan memfasilitasi dukungan finansial dan diplomatik, MSP akan menjadi peluang untuk meningkatkan kualitas lingkungan dan tata kelola di sektor mineral Indonesia, katanya pada konferensi pers di Jakarta.

Dengan sumber daya mineral seperti nikel, tembaga, dan bauksit, Indonesia ingin memposisikan dirinya sebagai pusat manufaktur baterai dan kendaraan listrik.

Negara ini telah memperluas industri pengolahan nikelnya sejak melarang ekspor bijih mentah pada tahun 2020, namun para aktivis lingkungan menyalahkan industri ini sebagai penyebab deforestasi serta polusi air dan udara.

“Saya pikir ini akan mendorong lebih banyak investasi di Indonesia, bukan sembarang investasi, tapi investasi yang bermanfaat bagi masyarakat, mematuhi undang-undang ketenagakerjaan, mematuhi undang-undang lingkungan hidup,” kata Fernandez.

Indonesia merupakan salah satu dari tujuh negara yang ingin didukung AS untuk menjadi hub semikonduktor.

Jakarta telah meminta Washington untuk membuat kesepakatan perdagangan mineral-mineral penting yang serupa dengan kesepakatan AS dengan Jepang.

Fernandez mengatakan diskusi berjalan positif, namun menolak memberikan batas waktu untuk mencapai kesepakatan.

“Kami sangat senang dengan jalannya diskusi kami. Kami akan memperluas diskusi ini di masa depan,” katanya.

Kementerian Perekonomian Indonesia tidak segera menanggapi permintaan komentar Reuters mengenai pembicaraan tersebut. (Laporan oleh Francesca Nango; Laporan tambahan oleh Stefano Suleiman; Penyuntingan oleh John Harvey)