BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Amerika Serikat menuduh Rusia melakukan penggunaan senjata kimia secara struktural di Ukraina

Amerika Serikat menuduh Rusia melakukan penggunaan senjata kimia secara struktural di Ukraina

Tentara Ukraina di garis depan

Berita Noosrata-rata

Amerika Serikat mengatakan Rusia secara struktural menggunakan senjata kimia di medan perang di Ukraina. Militer Rusia antara lain dikatakan menggunakan racun kloropikrin terhadap tentara Ukraina. Kremlin belum menanggapi tuduhan ini.

negara bagian Washington Bahwa Moskow melanggar Konvensi Senjata Kimia Internasional. Amerika menjatuhkan serangkaian sanksi terhadap individu dan perusahaan Rusia yang diyakini Amerika berperan dalam produksi atau penggunaan sumber daya tersebut.

Terbakar di mata

Rusia juga akan menelepon Agen pengendali kerusuhan Penggunaan bahan-bahan seperti gas air mata dan semprotan merica. Polisi mungkin menggunakannya saat terjadi kerusuhan, misalnya, tapi dilarang saat perang. Menghirup kloropikrin menyebabkan berbagai macam gejala: mulai dari mata terbakar hingga mual dan masalah pernapasan. Ini tidak seperti gas saraf, dimana paparan dalam jumlah kecil akan berakibat fatal dalam jangka pendek.

“Ini bukan insiden yang terjadi satu kali saja,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam sebuah pernyataan. Menurut Amerika, Rusia kemungkinan besar akan menggunakan senjata kimia untuk meraih kemenangan taktis di medan perang. Tentara Rusia telah memperoleh kemajuan yang stabil di Ukraina dalam beberapa bulan terakhir.

“Dengan granat dan drone”

Ukraina telah menuduh Rusia menggunakan kloropikrin selama berminggu-minggu. Menurut tentara Ukraina sudah Beberapa ratus kali Granat tangan berisi gas beracun yang ditembakkan Rusia. Hal ini juga bisa terjadi melalui drone.

Amerika Serikat mengatakan Rusia telah menggunakan senjata kimia lebih banyak dalam beberapa tahun terakhir. Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) di Den Haag menetapkan bahwa pemimpin oposisi Rusia Navalny diracuni dengan agen saraf Novichok pada tahun 2020. Gas beracun yang dikembangkan di Uni Soviet ini juga ditemukan pada mantan mata-mata Rusia, Skripal. , yang diracuni… Putrinya berada di Inggris. Moskow mengatakan hal itu tidak ada hubungannya dengan keracunan ini.