Penambang Indonesia Aneka Tambang telah menjual saham senilai $467,18 juta di dua anak perusahaannya kepada Contemporary Amperex Technology Co (CATL) Tiongkok, pembuat baterai kendaraan listrik terbesar di dunia.
Dalam keterangannya Kamis malam, Aneka Tambang atau akrab disapa Antam mengatakan pihaknya telah menjual melalui unitnya di Hong Kong kepada Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL). CBL adalah perusahaan induk CATL, menurut situs webnya.
Penjualan yang diselesaikan pada Kamis ini memberi CBL kendali atas 49% PT Sumberdaya Arindo dan 60% PT Feni Haltim.
Penjualan tersebut merupakan bagian dari perjanjian pembentukan usaha patungan untuk mengembangkan “ekosistem” kendaraan listrik di Indonesia, termasuk rencana pembangunan pabrik pelindian asam bertekanan tinggi (HPAL) untuk mengolah bijih nikel menjadi bahan habis pakai, kata laporan itu. Dalam baterai.
Pemerintah Indonesia, yang memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, mempunyai target ambisius untuk memproduksi sekitar 600.000 kendaraan listrik pada tahun 2030. Jumlah ini 100 kali lebih banyak dibandingkan jumlah penjualan di Indonesia pada paruh pertama tahun 2023.
Perusahaan seperti merek Neta EV dari Tiongkok, Mitsubishi Motors dari Jepang, dan Hyundai Motors dari Korea Selatan telah berinvestasi di industri baterai kendaraan listrik yang masih baru di Indonesia. Negara ini menyukai Tesla dan BYD. (Laporan oleh Stanley Vidento dan Bernadette Cristina; Disunting oleh Kanupriya Kapoor)
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit