BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Apa pendapat NRC?  Demokrasi mundur selangkah di bawah Prabowo Subianto

Apa pendapat NRC? Demokrasi mundur selangkah di bawah Prabowo Subianto

Ingatan sangat penting bagi kelangsungan demokrasi. Bukti tidak langsung dari hal ini adalah pemilihan presiden Indonesia baru-baru ini. Hasil awal menunjukkan kemenangan telak bagi Prabowo Subianto Jodjohathikusumu, menteri pertahanan saat ini di kabinet Presiden Joko Widodo. Keputusan tersebut mengejutkan karena Prabowo, keturunan keluarga penting, memiliki masa lalu kelam sebagai tentara.

Sebagai komandan Korps Komando (Cobasus) yang terkenal, Prabowo bertanggung jawab atas operasi paling berdarah di Timor Timur pada tahun 1980an dan 1990an. Ia pun mengaku berada di balik penculikan dan penghilangan mahasiswa pada awal tahun 1998. Ia juga terkait dengan pembunuhan mahasiswa Universitas Trishakti di Jakarta pada Mei 1998. Kerusuhan besar-besaran yang kemudian terjadi di ibu kota akibat krisis ekonomi yang semakin parah menyebabkan pengunduran diri diktator Suharto. Ayah mertua Prabowo. Penggantinya, Presiden Youssef Habibi, memecat jenderal tersebut segera setelah menjabat karena dicurigai melakukan upaya kudeta.

Prabowo menghilang ke Yordania, terjun ke dunia bisnis, menjadi kaya raya, dan kembali menjadi politisi. Dalam dua puluh tahun terakhir, ia mengikuti pemilihan presiden dua kali dan gagal. Namun banyak yang memiliki kenangan buruk tentangnya. Namun, Presiden Joko Widodo membantunya di atas sadel.

Ada banyak kekhawatiran tentang hal itu di Jakarta saat ini. Pasalnya, 'Jokowi' yang terkenal itu memasukkan lawannya sebagai menteri dalam kabinetnya dan membuat namanya dikenal banyak orang Indonesia. Penulis esai Cornelius Burba Pos JakartaMemiliki ingatan yang baik. Dia dengan tepat menyimpulkan bahwa pemenang sebenarnya dari pemilu ini adalah Joko Widodo: calon 'nya' menang dan putranya Gibran menjadi wakil presiden. Widodo memutuskan hubungan dengan dukungan partai terbesar di Indonesia, PDIP. Masih dipimpin oleh Megawati Sukarnoputri, Presiden kelima dan putri Presiden pertama Sukarno.

READ  Microsoft akan meluncurkan pusat data di Indonesia

Kini terjadi pergantian kekuasaan. Penyimpangan pemilu dan kasus terhadap kerabat terus berlanjut. Namun ada juga rumor tentang aliansi baru. Joko Widodo kini mengatakan ia ingin menjadi “jembatan” bagi lawan politik untuk bersatu dan telah memulai pembicaraan. Masa jabatannya baru berakhir pada bulan Oktober. Lawan-lawan Prabowo mengharapkan adanya oposisi yang kuat di parlemen melalui PDIP dan partai lainnya. Namun demi uang yang sama, Megawati pun memilih ikut ambil bagian dalam kekuasaan.

Bagi masyarakat Indonesia yang mendapat manfaat dari keberlanjutan, dampak ini sangat buruk. Harganya sudah dilaporkan Harga beras yang merupakan kebutuhan pokok hidup terus meningkat. Selain itu, terdapat kekhawatiran mengenai hak asasi manusia di nusantara seiring kembalinya mantan jenderal otokratis berkuasa dari bayang-bayang Soeharto.

Komunitas dunia harus memutuskan pendekatannya. Situs web tempo.en.co. Pesan ucapan selamat mengalir dari beberapa pemimpin pemerintahan segera setelah pemilu pertama diumumkan, kata sejumlah laporan. Perdana Menteri Australia Nomor Satu. Perdana Menteri Mark Rutte yang akan keluar berada di urutan kedua. Ada juga alasan ekonomi dan sejarah yang kuat untuk menekankan “hubungan dan persahabatan yang kuat antara kedua negara”. Namun ada alasan bagus untuk membangun cadangan yang signifikan dengan presiden ini.