BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Barunson E&A mengambil langkah pertama di Indonesia dengan Visinema ’13 bom’ – Batas waktu

Barunson E&A mengambil langkah pertama di Indonesia dengan Visinema ’13 bom’ – Batas waktu

Eksklusif: Perusahaan produksi Korea yang kuat, Barunson E&A, mengambil langkah pertamanya menuju industri film Indonesia yang sedang booming dengan berinvestasi pada film aksi mendatang dari Visinema 13 bom.

Film yang tayang perdana sebagai film penutup Jogja-Netpac Asian Film Festival ini disutradarai oleh Anja Sasongko yang juga pendiri Visinema yang berbasis di Jakarta dan dibintangi oleh Ryo Dewanto, Putri Ayudhya, Chiku Kurniawan, dan Ardito Pramono. . Berkisah tentang sekelompok teroris yang menanam 13 bom di lokasi-lokasi penting di kota Jakarta. WME Independent baru-baru ini memperoleh hak internasional atas film tersebut.

Barunson E&A adalah salah satu perusahaan produksi terkemuka di Korea dengan penghargaan yang mencakup beberapa pemenang Academy Award parasit Dan komedi hitam Kim Ji-won Rumah laba-labaYang tayang perdana di Festival Film Cannes tahun ini.

Visinema adalah salah satu dari semakin banyak studio berorientasi asing di Indonesia, yang memproduksi film live-action, animasi dan serial TV dan juga terlibat dalam streaming Bioskop Online dan pengembangan kekayaan intelektual (IP). Perusahaan ini menayangkan perdana dua film di Festival Film Internasional Busan tahun ini – 24 jam dengan GaspardYang juga ditayangkan di Festival Film Internasional Laut Merah, dan Ali Topan.

“Barunson E&A sangat antusias untuk memulai kolaborasi bersejarah ini dengan Visinema,” kata Jin Hong Brian Park, CEO Barunson E&A. “Ini adalah investasi 13 bom Hal ini tidak hanya merupakan bukti kepercayaan kami terhadap bakat Anja Sasongko dan timnya, namun juga mencerminkan komitmen kami untuk memperkuat kemitraan kreatif di seluruh Asia. Kami yakin proyek ini tidak hanya akan menjadi tonggak sejarah bagi perfilman Indonesia, namun juga akan menjadi katalis bagi kerja sama yang lebih dinamis di industri film Asia.

READ  Timur merobek luka lama, juga di Indonesia

“Kami sangat bersemangat untuk memulai perjalanan ini bersama Baronson E&A,” tambah Sasungko. “Keyakinan mereka terhadap visi kami… 13 bom Hal ini tidak hanya meningkatkan daya tarik global perfilman Indonesia, namun juga membuka pintu bagi lebih banyak proyek kolaborasi di masa depan.

Kolaborasi Visinema dengan Barunson menyoroti tren yang berkembang dalam industri film Indonesia menuju kemitraan dan distribusi internasional, yang dipenuhi dengan masuknya ekuitas swasta, aliran uang, dan dukungan pemerintah di dalam negeri. Investasi dalam konten film Indonesia naik 13% menjadi $979 juta, menurut laporan terbaru dari Media Partners Asia.

Setelah tayang perdana di Jogja-Netpac Asian Film Festival pada 2 Desember, 13 bom Rencananya film tersebut akan tayang di bioskop-bioskop di Indonesia sebelum akhir tahun.