Belanda dan Indonesia akan semakin memperkuat hubungan. Perdana Menteri Mark Rutte sependapat dengan Presiden Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada hari Rabu selama kunjungannya ke Indonesia.
Hal ini diungkapkan juru bicara Yudhoyono.
Rutte dan Yudhoyono mengadopsi pernyataan bersama untuk memperkuat hubungan antara lain di bidang politik, perdagangan, hak asasi manusia dan pertahanan.
Perdana Menteri mengumumkan bahwa dia akan kembali ke Indonesia dengan misi dagang skala besar dalam satu setengah tahun.
Dalam kunjungannya kali ini, ia akan didampingi oleh misi dagang terbesar yang pernah ada, yang mencakup seratus perusahaan dan lima belas pengusaha senior Belanda. Menteri Perdagangan Luar Negeri Liliane Plomin dan Menteri Negara Sharon Dijksma (Perekonomian) juga akan berpartisipasi dalam kunjungan tersebut.
Rutte dan Yudhoyono juga membahas pertemuan puncak nuklir yang dijadwalkan diadakan di Belanda pada Maret tahun depan. Yudhoyono setuju untuk datang.
Mitra bisnis
Hubungan ekonomi antara Belanda dan bekas jajahannya kuat. Belanda adalah mitra dagang kedua Indonesia di Uni Eropa. Volume perdagangan timbal balik berjumlah sekitar 3,5 miliar euro pada tahun 2012. Indonesia adalah salah satu negara terbesar di kawasan ini dengan jumlah penduduk sekitar 250 juta orang. Perekonomian tumbuh lebih dari 5 persen per tahun.
Masa lalu kolonial tak lagi dibicarakan antara Rutte dan Yudhoyono. Menurut juru bicara Rutte, hal ini diakhiri dengan kunjungan Menteri Luar Negeri Ben Bot ke Indonesia pada tahun 2005.
Selain itu, Belanda baru-baru ini membuat perjanjian dengan para janda dari laki-laki yang dieksekusi oleh Tentara Hindia Belanda pada tahun 1940-an. Menurut juru bicara Rutte, baik Perdana Menteri maupun Yudhoyono mengatakan masa lalu sudah berakhir dan fokusnya adalah pada masa depan.
Kunjungan perusahaan Rothe, Blumen, Dexma dan Belanda ke Indonesia akan berlanjut hingga Jumat.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia