Amerika Serikat mendukung pencabutan sementara perlindungan hukum bagi produsen vaksin Corona terhadap pemalsuan. WTO akan bertemu dengan proposal seperti itu akhir bulan ini. “Kami mendukung pencabutan perlindungan ini. Kami mendukung apa yang ingin dicapai para sponsor proposal ini,” kata Perwakilan AS Catherine Tye dalam sebuah pernyataan. Wawancara dengan Bloomberg. “Itu lebih banyak akses, lebih banyak produksi, lebih banyak suntikan.”
Amerika Serikat sampai saat ini menentang proposal tersebut. Bloomberg menulis bahwa Uni Eropa, Inggris Raya, Jepang, Swiss, Brasil, dan Norwegia masih melakukannya. Perubahan arah di Amerika Serikat tentu saja dapat menyebabkan negara lain mengubah posisi mereka. Tobman Tedros Adhanom Ghebreyesus dari Organisasi Kesehatan Dunia optimis. “Ini adalah momen kritis dalam perang melawan Corona,” tulisnya di Twitter.
India dan Afrika Selatan
Proposal itu diajukan oleh India dan Afrika Selatan. Kedua negara telah sangat terpengaruh oleh pandemi dan mengatakan perlindungan pengangkatan adalah cara tercepat dan paling adil untuk mengatasi kekurangan vaksin di negara-negara miskin.
Produsen farmasi dan kritikus lainnya mengatakan prosedur ini tidak efektif karena proses pembuatannya rumit. Hanya beberapa negara yang dapat memproduksi vaksin dan mereka juga perlu mengetahui komposisi pastinya. Apalagi, produsen baru harus mendapatkan bahan baku yang sesuai.
Proposal dari India dan Afrika Selatan akan kembali menjadi agenda Organisasi Perdagangan Dunia akhir bulan ini.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Visi Asia 2021 – Masa Depan dan Negara Berkembang
Ketenangan yang aneh menyelimuti penangkapan mantan penduduk Delft di Indonesia – seorang jurnalis kriminal
Avans+ ingin memulihkan jutaan dolar akibat kegagalan pelatihan dengan pelajar Indonesia