Panel surya bisa menjadi lebih efisien jika industri menerapkan penemuan baru yang dibuat oleh para peneliti di Lehigh University. Penyerapan jauh lebih tinggi menggunakan senyawa jenis baru.
Sel surya baru ini mampu mencapai efisiensi hingga 190 persen. Proyek ini masih berupa bukti konsep, namun menggunakan teknologi fotovoltaik yang diterapkan untuk mencapai efisiensi lebih tinggi dengan menggunakan cahaya dan panas. Sel fotovoltaik adalah sel surya yang mengubah cahaya menjadi listrik. Dengan menggunakan sel surya baru, para peneliti menangkap energi dari pantulan cahaya, panas, dan sinar matahari langsung.
Efisiensi 190 persen
“Dalam sel surya konvensional, EQE maksimum adalah 100 persen efisiensi kuantum eksternal, yang merupakan jumlah elektron yang dipancarkan per foton yang datang. Ini mewakili pembangkitan dan pengumpulan satu elektron untuk setiap foton sinar matahari yang diserap. Beberapa material canggih dan konfigurasi yang muncul dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan perkembangan yang memungkinkan untuk menghasilkan dan mengumpulkan lebih dari satu elektron dari foton berenergi tinggi, yang setara dengan lebih dari 100% EQE,” jelas Lehigh University.
“Ada dua jenis efisiensi kuantum: internal dan eksternal,” jelas mereka. “Efisiensi kuantum eksternal (EQE) mencakup kerugian refleksi sel surya. Efisiensi kuantum internal (IQE) mengoreksi kerugian optik akibat refleksi di bagian depan sel surya.” EQE ini meningkat hingga 100% pada sel surya konvensional, namun dapat dilampaui, misalnya dengan mengisi senyawa dua dimensi germanium selenida dan timah sulfida dengan atom tembaga bervalensi nol.
Solusi Energi Berkelanjutan Foz
“Pekerjaan ini mewakili lompatan besar dalam pemahaman dan pengembangan solusi energi berkelanjutan, dan menyoroti pendekatan inovatif yang dapat mendefinisikan kembali efisiensi dan aksesibilitas energi surya dalam waktu dekat,” kata Chindo Ikoma, seorang profesor fisika di jurnal tersebut. Kemajuan ilmu pengetahuan.
Jenis bahan ini belum tersedia secara luas, namun peneliti mungkin mengubahnya. Namun, diperlukan lebih banyak penelitian terlebih dahulu.
Baca lebih lanjut tentang energi matahari.
“Spesialis budaya pop. Ahli makanan yang setia. Praktisi musik yang ramah. Penggemar twitter yang bangga. Penggila media sosial. Kutu buku bepergian.”
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita