Apa yang dilakukan sebuah negara ketika ibukotanya yang penuh sesak dan tercemar mulai tenggelam ke lautan? Dia sedang membangun yang baru.
Itulah rencana di Indonesia, di mana pembangunan ibu kota baru, Nusantara, sedang berjalan dengan baik, sebuah kota besar yang direncanakan akan dibangun dari awal di hutan Kalimantan yang dimaksudkan untuk menggantikan Jakarta, ibu kota saat ini yang berpenduduk sekitar 30 juta orang.
Citra satelit terbaru yang dirilis oleh NASA menunjukkan bahwa lanskap Kalimantan bagian timur berubah dengan cepat, dengan jaringan jalan yang luas dan tanda-tanda awal pembangunan bangunan. Gambar di atas menunjukkan kemajuan antara April 2022 dan Februari 2024.
Proyek senilai $35 miliar ini masih dalam tahap awal dan diperkirakan baru akan selesai paling cepat pada tahun 2045. Namun pemerintah Indonesia berencana membuka Nusantara secara resmi pada musim panas ini, bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.
Ribuan pegawai pemerintah dijadwalkan untuk pindah pada bulan Oktober sebagai bagian dari tahap pertama – yang dikenal sebagai Zona Distrik Pemerintah Pusat – yang akan mencakup istana presiden, kantor pemerintah dan infrastruktur untuk mendukung pegawai negeri sipil gelombang pertama.
Kota yang tenggelam
Jakarta, yang terletak sekitar 1470 mil sebelah barat Nusantara di pulau Jawa, telah menjadi ibu kota Indonesia sejak kemerdekaannya pada tahun 1945. Namun kawasan perkotaan telah berkembang begitu cepat – dari kurang dari 1 juta orang menjadi 30 juta orang saat ini – sehingga pada tahun 2019, Presiden Joko Widodo dari Indonesia mengatakan kota itu tidak lagi berkelanjutan sebagai ibu kota negara.
Jakarta mempunyai lalu lintas terburuk di dunia, dan sering kali masuk dalam peringkat ibu kota paling berpolusi di dunia. Yang lebih penting lagi, kota ini tenggelam dengan relatif cepat – sekitar enam inci per tahun – karena naiknya permukaan air laut dan menipisnya akuifer. Empat puluh persen wilayah metropolitan Jakarta kini berada di bawah permukaan laut.
Pengaruh dan opini
Jokowi, begitu presidennya disapa, adalah mantan gubernur Jakarta yang memiliki ikatan mendalam dengan kota tersebut. Dia telah pindah ke ibu kota baru, untuk menceritakan kepada kita warisannya Waktu New York Tahun lalu: “Kami ingin membangun Indonesia baru….Dan itu tidak berarti memindahkan bangunan secara fisik. Kami ingin etos kerja baru, mentalitas baru, ekonomi hijau baru.”
Jokowi baru-baru ini memimpin tur dengan influencer media sosial melalui zona konstruksi Nusantara, lapor surat kabar tersebut. Seluruh duniaMemamerkan seperti apa istana presiden nantinya. (Jokowi, yang masa jabatannya terbatas, tidak akan menjabat saat istana menyambut presiden barunya pada bulan Oktober.)
Dengan memanfaatkan berbagai influencer di Indonesia untuk mempromosikan visinya tentang ibu kota baru yang berkelanjutan dan berfokus pada teknologi yang dibangun dari awal, Jokowi berharap dapat mempengaruhi opini publik mengenai proyek tersebut. Berdasarkan jajak pendapat, negara dengan populasi 275 juta jiwa ini terbagi atas proyek ambisius tersebut. Permasalahannya berkisar dari masalah lingkungan seperti penggundulan hutan, pembengkakan biaya, hingga kelayakan pengisian ibu kota baru.
Masalah uang
Para pejabat Indonesia telah berusaha selama beberapa dekade untuk memindahkan ibu kota. Namun lokasi sebenarnya baru ditentukan pada bulan April 2019. Tiga tahun kemudian, para anggota parlemen mengukuhkan visi Jokowi ke dalam undang-undang dan sekop pun jatuh ke tanah.
Meskipun ada kemajuan dalam konstruksi, masih belum jelas bagaimana proyek tersebut akan didanai sepenuhnya. Investasi luar negeri berjalan lambat, dan pemerintah menyatakan tidak mampu membayar sendiri seluruh biaya konstruksi. Tahun lalu, grup teknologi Jepang SoftBank menolak berinvestasi setelah para pejabat sebelumnya menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah menawarkan untuk menyalurkan setidaknya $30 miliar.
Untuk saat ini, fokusnya beralih ke bulan Agustus, saat Indonesia merayakan Hari Kemerdekaan. Jokowi berjanji akan menjadi tuan rumah perayaan tersebut di Nusantara, meski hanya tinggal empat bulan lagi, belum ada tanda-tanda bangunan siap dipotong pitanya, apalagi ada warga yang masuk.
Pengetahuan yang tidak umum
Newsweek berkomitmen untuk menantang kebijaksanaan konvensional dan menemukan hubungan dalam mencari titik temu.
Newsweek berkomitmen untuk menantang kebijaksanaan konvensional dan menemukan hubungan dalam mencari titik temu.
More Stories
Jadwal dan tempat menonton di TV
Kampanye 'Bebaskan Papua Barat' beralih ke media sosial untuk mendapatkan dukungan internasional. · Suara Global dalam bahasa Belanda
Dolph Janssen dan pacarnya Jetski Kramer di X Under Fire untuk Liburan di Indonesia (Lihat Berita)