BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

De Heus membeli dua produsen pakan majemuk di Indonesia |  Pluimveeweb.nl

De Heus membeli dua produsen pakan majemuk di Indonesia | Pluimveeweb.nl

Perusahaan pakan ternak De Heus, Animal Nutrition, telah menyelesaikan akuisisi dua pabrik pakan ternak di Indonesia. Kegiatan pakan majemuk Neovia Indonesia (PT Welgro Feedmill dan PT Wirifa Sakti) milik ADM multinasional AS akan sepenuhnya dimiliki oleh De Heus.

Dengan pabrik pakan majemuk di Jawa Barat dan Jawa Timur, dengan omset 125.000 ton, Welgro dan Wirifa fokus pada sektor unggas, perairan, dan pakan babi. Akuisisi ini akan mempercepat strategi pertumbuhan Indonesia, kata Gabor Fluet, Business Group Director di De Heus Asia. “Hal ini memberi kami peluang untuk memperluas jangkauan kami di bidang peternakan dan akuakultur utama, dekat dengan pelanggan lama dan calon pelanggan baru kami,” kata Flewitt.

Pada tahun 2018, De Heus mengambil langkah pertamanya memasuki pasar pakan ternak Indonesia dengan mengakuisisi PT Universal Agri Bisnisindo di Bekasi, Jawa Barat. Menurut Flewitt, akuisisi baru ini akan mempercepat strategi pertumbuhan di negara Asia. Pabrik pakan ikan sebelumnya diakuisisi di Myanmar (sebelumnya Burma).

Masa-masa sulit

“Kita sedang menjalani masa-masa penuh gejolak akibat virus Covid-19, yang menyebabkan sedikit penurunan permintaan pakan ternak. Dalam jangka panjang, kami yakin pasar akan pulih.” Menurut Flewitt, ukuran pasar pakan ternak Indonesia akan meningkat dari 19 juta ton pada tahun 2019 menjadi 22 juta ton pada tahun 2022. Jumlah penduduk Indonesia saat ini berjumlah 273 juta jiwa, menjadikannya pasar konsumen protein terbesar di Asia Tenggara.

Permintaan protein hewani akan terus meningkat di Indonesia pada tahun-tahun mendatang karena pertumbuhan pendapatan dan jumlah penduduk serta perubahan preferensi konsumen.

Kedua perusahaan Indonesia yang membeli Welgro dan Wirifa sangat cocok dengan budaya perusahaan De Heus, kata Kai de Vries, CEO De Heus Indonesia, menurut Jaringan Atase Pertanian Belanda. Menurutnya, tahun depan akan menjadi masa transisi penting karena Welgro dan Wirifa akan selaras dengan standar De Heus.

READ  Belarusia semakin tunduk pada Rusia secara ekonomi