NOS. Berita•
Akan ada misi sipil Uni Eropa di daerah perbatasan Armenia-Azerbaijan, Presiden Prancis Macron melalui Twitter. Delegasi ini harus membantu menjaga perdamaian antar negara, dengan memediasi delimitasi perbatasan antara kedua negara. Menurut Macron, kedua negara menyepakati kedatangan misi tersebut.
Pertempuran antara kedua negara menewaskan ratusan orang bulan lalu sampai gencatan senjata yang ditengahi AS mulai berlaku. Kemarin, Perdana Menteri Armenia Pashinyan dan Presiden Azerbaijan Aliyev merundingkan kemungkinan perjanjian damai di Praha, yang dipimpin oleh Macron dan Presiden Dewan Pemerintah Eropa Charles Michel. Pembicaraan terjadi di bawah bayang-bayang Pertemuan pertama Komunitas Politik EropaIni juga merupakan inisiatif Macron.
Alma-Ata
Menurut Macron, selama pembicaraan kedua negara menekankan bahwa mereka saling menghormati perbatasan satu sama lain, sebagaimana diatur dalam Deklarasi Alma-Ata 1991, yang mengikuti pembubaran Uni Soviet. Namun sejak itu, kedua negara telah beberapa kali memperebutkan wilayah: tidak hanya untuk perbatasan di antara mereka, tetapi juga untuk status wilayah Nagorno-Karabakh, yang terletak di Azerbaijan tetapi diklaim oleh kedua negara. Perebutan wilayah itu merenggut sekitar 6.500 nyawa pada tahun 2020, kemudian berakhir setelah mediasi Rusia.
Pernyataan Macron:
“Baconaholic. Penjelajah yang sangat rendah hati. Penginjil bir. Pengacara alkohol. Penggemar TV. Web nerd. Zombie geek. Pencipta. Pembaca umum.”
More Stories
Foto yang digunakan influencer Belanda untuk menyebarkan propaganda pro-Trump
Ukraina mungkin mengerahkan pesawat F-16 Belanda di Rusia
Anak-anak Jerman meninggal setelah sebuah lubang runtuh di bukit pasir di Denmark