BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Empat puluh mahasiswa dari Indonesia akan bekerja sebagai perawat di Jorgrop Trente, menggabungkan magang dengan studi di Asen.

Situasi menang-menang. Ini adalah proyek penelitian ZorgSaam untuk empat puluh siswa dari Zorgrop Trente dan Indonesia. Minggu ini sekelompok orang Indonesia akan bekerja di bidang kesehatan selama tiga tahun ke depan di kota Asen, mendapatkan ijazah yang berlaku secara global. Zorggroep telah menerima banyak tenaga kerja sebagai hasil dari proyek Drenthe.

Kekurangan tenaga kesehatan semakin meningkat, dan sulit bagi Zorggroep Drenthe untuk mengisi semua lowongan. Proyek penelitian ZorgSaam diproduksi bersama dengan Yomema, sebuah organisasi yang berfokus pada pasar tenaga kerja asing. Sekelompok empat puluh mahasiswa Indonesia akan tiba di Asen pada hari Kamis. Selama tiga tahun ke depan, mereka akan dipekerjakan di rumah Zorggroep Drenthe dan klien.

Program penelitian berfokus pada HBO dari Indonesia atau perawat lulusan dengan status kerja dan pemikiran yang lebih tinggi. Mereka telah menyelesaikan pelatihan keperawatan di negara asal mereka dan ingin mendapatkan ijazah yang valid secara global. Di Belanda mereka saat ini diakui dan memenuhi syarat untuk bekerja sebagai Perawat IG. Karena mereka telah menyelesaikan kursus di negara asal mereka, mereka menerima beberapa pengecualian untuk menjadi perawat di Belanda.

Studi dan Magang

Alhasil, selain berjam-jam mereka harus berada di sekolah, mereka bisa bekerja berjam-jam untuk mengurus. Siswa mendapatkan banyak bimbingan dari Yomema, Avans+ dan Zorggroep Drenthe. Hal ini juga dapat diintegrasikan dengan baik ke dalam masyarakat Belanda. Sebagai persiapan, orang Indonesia sudah mengikuti kursus bahasa dan budaya Belanda. Mereka akan belajar di Avans + dan magang di Zorggroep Drenthe selama studi mereka untuk menjadi perawat di tingkat kejuruan yang lebih tinggi.

Baru-baru ini, siswa telah bertemu rekan baru mereka secara online. Selama studi, delegasi dari komunitas Maluku di Asin terlibat: mereka membantu mempersiapkan kedatangan empat puluh orang Indonesia. Siswa telah menyewa hostel di de Wijerhof dan daerah Lereng, dan di Messenstadt di kedua sisi Jர்க்rgrob Trente di Asen.