Polisi Indonesia pada hari Kamis mendakwa enam orang, termasuk tiga petugas polisi, dengan kelalaian dan menyebabkan kematian sehubungan dengan bencana stadion hari Sabtu. Mereka akan dipenjara selama lima tahun. Demikian disampaikan Kapolri Jenderal Listio Sigit Prabowo.
Sumber: Belgia
133 orang, termasuk 37 anak-anak, tewas dalam kerusuhan usai pertandingan sepak bola antara Arema FC dan Persebaya Surabaya. Saat polisi bertindak kasar, terjadi penyerbuan. Banyak orang terjebak ketika gerbang stadion tidak terbuka atau hanya bisa dibuka sebagian.
Mereka adalah direktur PT Liga Indonesia Baru yang menyelenggarakan liga papan atas tanah air, penyelenggara utama turnamen, koordinator keamanan stadion dan tiga petugas polisi yang memerintahkan penggunaan gas air mata, kata Jenderal Listio Sigit Prabowo.
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan pintu stadion yang tertutup dan tangga curam berkontribusi pada tingginya angka kematian. Menyusul seruan untuk penyelidikan penuh atas bencana stadion, pemerintah Indonesia telah membentuk komisi penyelidikan independen bersama.
“Penggemar TV Wannabe. Pelopor media sosial. Zombieaholic. Pelajar ekstrem. Ahli Twitter. Nerd perjalanan yang tak tersembuhkan.”
More Stories
Apakah Kotak Kontak adalah Solusi untuk Mengelola Peralatan Listrik Anda Secara Efisien?
Presiden berupaya menyelamatkan pembangunan ibu kota baru Indonesia
Hak aborsi telah 'diperluas' di Indonesia, namun yang terpenting, hak aborsi menjadi semakin sulit