Karnelly memimpin misi Hera, di mana sebuah pesawat ruang angkasa akan diluncurkan pada 2024 untuk mempelajari konsekuensi dari tabrakan tersebut. Hera dijadwalkan mencapai Demorphos pada 2026.
Badan Antariksa Eropa diperkirakan akan menyelidiki kawah dengan diameter sekitar 10 meter sebelumnya. “Sekarang sepertinya akan jauh lebih besar. Jika ada kawah, sepotong Demorphos mungkin sudah hancur,” kata Carneli.
Demorphos, batuan luar angkasa yang menghantam 11 juta kilometer dari Bumi, tidak menimbulkan bahaya bagi planet kita. Tujuan NASA adalah untuk mendorong asteroid keluar dari orbitnya melalui alam semesta. Para astronom berharap untuk membuat perkiraan awal dalam waktu seminggu apakah ini berhasil. Pengukuran yang akurat akan menyusul dalam tiga atau empat minggu, menurut Carnegie.
More Stories
Membayar iklan di Facebook dari Indonesia menjadi lebih mudah: Pelajari cara melakukannya
Corsair meluncurkan monitor Xeneon 34 inci dengan panel QD OLED dengan resolusi 3440 x 1440 piksel – Komputer – Berita
Microsoft menyumbangkan Project Mono kepada komunitas Wine – IT – Berita