BALICITIZEN

Ikuti perkembangan terkini Indonesia di lapangan dengan berita berbasis fakta PosPapusa, cuplikan video eksklusif, foto, dan peta terbaru.

Gugatan kelompok Inggris terhadap Sony atas komisi PlayStation Store diizinkan untuk dilanjutkan – Permainan – Berita

Pengadilan Banding Persaingan Usaha Inggris telah mengizinkan gugatan class action terhadap Sony. Seorang warga Inggris menggugat produsen PlayStation tahun lalu karena mengenakan komisi 30 persen di PlayStation Store. Klaim tersebut menyatakan bahwa konsumen membayar terlalu banyak untuk game tersebut.

Kucing menyatakan bahwa pesanan, yang dimulai oleh pengacara konsumen Alex Neal, dapat hadir di pengadilan. Sony meminta pengadilan untuk membatalkan gugatan tersebut karena perusahaan yakin tidak akan ada peluang, namun Pengadilan Banding tidak menyetujuinya. CAT menyimpulkan bahwa produsen konsol tersebut tidak membuktikan bahwa klaim class action tidak didasarkan pada alasan yang masuk akal dan tidak memiliki peluang untuk berhasil di pengadilan. Di dalamnya diatur bahwa orang yang melakukan pembelian dari PlayStation Store setelah perkara diajukan harus dikeluarkan dari daftar peserta gugatan class action.

Alex Neill memulai gugatan terhadap Sony pada tahun 2022. Menurut Neill, Sony memanfaatkan posisi dominannya dalam distribusi game digital untuk konsol PlayStation. Klaim tersebut menyatakan bahwa Sony hanya mengizinkan pembelian game PlayStation digital melalui tokonya sendiri dan mengenakan komisi sebesar 30 persen. Karena pengembang tidak memiliki cara alternatif untuk menjual game mereka secara digital, mereka tidak dapat menghindari komisi tiga puluh persen tersebut, kata pengadilan. Klaim class action menyatakan bahwa konsumen membayar terlalu mahal untuk game digital dan konten yang dapat diunduh (DLC) dari PlayStation Store. Oleh karena itu Neil menuntut hingga £562 per klien. Jumlah totalnya bisa mencapai 5 miliar pound sterling atau sekitar 5,4 miliar euro dengan nilai tukar saat ini.

Neal mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa keputusan tersebut adalah “langkah pertama untuk memastikan konsumen mendapatkan kembali apa yang menjadi hak mereka.” Reuters menulis. Kantor berita tersebut melaporkan bahwa Sony tidak menanggapi permintaan komentar.

READ  Google mungkin ingin mengintegrasikan Bard Assistant ke dalam aplikasi Pesannya